Pengamatan kegempaan mencatat adanya 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 40 mm dan durasi gempa 125,36 detik. Selain itu, terdapat 72 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-30 mm dan durasi gempa 17,68-175,28 detik. Terdapat pula 9 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0,3-0,6 detik, dan durasi gempa 5,76-8,28 detik. Satu gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 41 mm dan durasi 9,6 detik juga terdeteksi.
Aktivitas vulkanik ini mengindikasikan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan selalu waspada terhadap kemungkinan bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di sekitar gunung.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto