MAGELANG, iNewsJoglosemar.id - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan pada Selasa, 20 Agustus 2024. Berdasarkan laporan dari magma.esdm.go.id, sebanyak 23 kali guguran lava teramati mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum mencapai 1,9 km. Kondisi ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Merapi masih aktif dan berbahaya.
Tri Mujiyanta, pengamat dari magma.esdm.go.id, melaporkan bahwa cuaca di sekitar Gunung Merapi saat itu cerah hingga berawan dengan angin yang tenang ke arah barat. Dari pengamatan visual, terlihat asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang membubung setinggi 100 meter dari puncak. Meski kondisi cuaca tampak tenang, aktivitas Merapi tetap perlu diwaspadai.
Guguran lava yang terjadi di Merapi tidak hanya disertai oleh visual asap, tetapi juga oleh serangkaian gempa guguran yang tercatat sebanyak tujuh kali. Amplitudo gempa berkisar antara 2 hingga 9 mm dengan durasi gempa antara 65 hingga 141 detik. Kondisi ini menjadi tanda bahwa suplai magma masih aktif di bawah permukaan gunung.
Pemerintah telah menetapkan status Gunung Merapi pada Level III (Siaga). Artinya, aktivitas vulkanik Merapi saat ini berpotensi membahayakan wilayah sekitar. Pihak berwenang telah mengimbau warga yang berada di sektor selatan-barat daya dan tenggara agar menghindari aktivitas di area yang berpotensi terkena dampak guguran lava.
Masyarakat yang berada di sekitar Kali Bebeng diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius berbahaya, mengingat jarak luncur lava yang mencapai 1,9 km. Pemerintah juga menghimbau masyarakat agar terus memantau perkembangan informasi terkait aktivitas Merapi melalui sumber resmi.
Selain itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya awan panas guguran (APG) yang bisa mengalir lebih jauh jika suplai magma terus meningkat. Guguran lava yang meluncur dengan jarak signifikan ini dapat memicu longsoran material panas yang berbahaya bagi pemukiman dan lingkungan di sekitarnya.
Hingga saat ini, aktivitas Merapi masih terus dipantau oleh pihak terkait. Jika terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas gunung, pemerintah siap untuk segera mengambil tindakan mitigasi lebih lanjut guna menjaga keselamatan warga di sekitar kawasan Merapi.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto