Marak Rokok Ilegal di Demak, Laporkan via WhatsApp

DEMAK, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Peredaran rokok ilegal masih menjadi masalah serius di Kabupaten Demak. Meskipun berbagai upaya pengawasan telah dilakukan hingga ke pelosok daerah, produk tembakau tanpa cukai ini tetap ditemukan di pasaran. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena tidak hanya merugikan pendapatan negara, tetapi juga berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Radio Suara Kota Wali 104.8 FM menggelar talkshow bertajuk Dibalik Asap Rokok Ilegal: Fakta yang Harus Kamu Tahu! pada Jumat (21/2/2025). Acara ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Demak Akhmad Sugiharto, Analis Pangan Biro Isda Provinsi Jawa Tengah Arie Kusnawa, dan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Demak Indrijantoro Widodo.
Dalam kesempatan itu, Arie Kusnawa menjelaskan bahwa rokok ilegal memiliki harga lebih murah karena tidak dikenai cukai. Namun, produk ini memiliki risiko kesehatan yang lebih besar karena kandungannya tidak jelas dan tidak melewati proses pengawasan yang ketat.
“Permintaan yang tinggi menjadi faktor utama maraknya peredaran rokok ilegal. Ketika permintaan meningkat, produksi juga bertambah. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat harus ditingkatkan agar tidak membeli rokok ilegal,” ujar Arie Kusnawa.
Pemerintah terus berupaya menekan peredaran rokok ilegal dengan melakukan razia secara berkala. Namun, masih ditemukan sejumlah pedagang yang nekat menjual produk tersebut karena tergiur keuntungan yang lebih besar dibandingkan rokok legal.
Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, menekankan bahwa dampak sosial dari rokok ilegal sangat besar, terutama bagi anak-anak dan remaja. “Kita tidak tahu pasti kandungan dalam rokok ilegal, sehingga risikonya lebih besar. Selain itu, keberadaan rokok ilegal juga merugikan industri rokok legal yang membayar pajak,” katanya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah Kabupaten Demak terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya rokok ilegal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengedukasi para pedagang agar tidak memperjualbelikan rokok tanpa cukai.
Selain itu, pemerintah juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberantasan rokok ilegal. Warga diminta segera melaporkan jika menemukan peredaran rokok ilegal di lingkungan mereka melalui hotline Bea Cukai di nomor WhatsApp 08991072015.
Dengan pengawasan yang lebih ketat dan peran aktif masyarakat, diharapkan peredaran rokok ilegal di Kabupaten Demak dapat ditekan. Hal ini penting agar masyarakat tidak hanya terlindungi dari dampak kesehatan yang berbahaya, tetapi juga membantu peningkatan pendapatan negara dari sektor cukai.
Editor : Enih Nurhaeni