get app
inews
Aa Read Next : Tawuran Pelajar Pecah di Jalan Lingkar Sumpiuh Banyumas, 19 Remaja Diamankan

Insting Keibuan Bidan Cantik usai Anaknya Dibunuh Pelaku

Sabtu, 19 Maret 2022 | 08:43 WIB
header img

SEMARANG – Polisi masih mendalami kasus pembunuhan bidan cantik SKG (32) warga Sleman DIY, beserta anaknya MFA yang masih berusia lima tahun. Mayat keduanya dibuang dari Jembatan Tol Semarang Ungaran KM 425-426 Jawa Tengah.

Peristiwa memilukan itu terungkap, berawal dari penemuan mayat dalam sarung di KM 425, pada Minggu 13 Maret 2022. Dalam penyelidikan, polisi kembali menemukan kerangka anak yang diperkirakan berusia 4-10 tahun di KM 426, pada Rabu 16 Maret.

Dalam pengungkapannya, polisi berkesimpulan terduga pelaku adalah orang dekat korban. Petugas terus membuntuti, pria yang diduga sebagai kekasih korban. Dia adalah DCEW (31) warga Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.

Karena menaruh kepercayaan besar, SKG yang sibuk bekerja menitipkan anaknya MFA kepada pelaku untuk dirawat sejak Februari. Nahas, pelaku justru menyiksa MFA yang sering sakit-sakitan hingga meninggal dunia. Lebih sadis lagi, mayat bocah itu dibuang dari atas jembatan tol, pada 20 Februari.

BACA JUGA: Keterlaluan! Anak Bidan Cantik Tewas Disiksa, Disekap, Tanpa Makan

Sebagai seorang ibu, SKG pun merasakan peristiwa buruk yang menimpa anaknya tersebut. Dia kerap bertanya kondisi anaknya kepada DCEW. Namun, jawaban yang diterima tak membuatnya lega hingga memutuskan datang ke Semarang bertemu DCEW pada 7 Maret.

“Kemudian karena korban terus mendesak kepingin melihat anaknya, terjadilah mereka bertemu di Semarang pada 7 Maret,” kata Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, kepada awak media, Jumat (18/3/2022).

“Mereka bertemu, kemudian korban diajak ke hotel. Karena terus di tanya anaknya, tersangka menghabisi korban,” lugasnya.

Untuk memastikan korban tak beryawa, pelaku tak hanya mencekik tetapi juga menjerat leher korban dengan kerudung. Setelah dipastikan tak bernapas, dia memikirkan untuk menghilangkan jejak kejahatannya.

“Setelah korban dihabisi dimasukkan dalam sarung diikat kakinya, dinaikkan mobil, dibawa ke KM 425. Memilih tempat itu karena yang bersangkutan merasa karena korban yang pertama (MFA) tidak diketahui. Dia berharap di tempat itu tidak diketahui dan aman,” beber dia.

BACA JUGA: Sadis! Bu Bidan Tewas Dicekik, Jenazahnya Dibuang dari Jembatan Tol

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Berita iNews Joglosemar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut