Inovasi UNDIP: Air Asin Jadi Layak Minum, Warga Pesisir Pekalongan Terbantu

Tidak hanya di Jawa Tengah, teknologi desalinasi buatan UNDIP ini juga mulai diminati oleh daerah lain. “Selain 20 titik di Jawa Tengah, ada 4 provinsi lain yang sudah memesan yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, dan Banten. Harapan saya, teknologi UNDIP ini akan semakin banyak dipakai di Indonesia,” tambah Prof. Suharnomo.
Unit desalinasi di Rusunawa Slamaran memiliki kapasitas produksi mencapai 4.000 liter atau setara 200 galon per hari, dengan kemungkinan peningkatan kapasitas hingga 6.000 liter. Air hasil desalinasi ini dapat langsung diminum oleh warga tanpa perlu proses tambahan, memberikan kemudahan bagi penghuni rusun yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
“Prinsipnya, mesin desalinasi air ini memisahkan kontaminan di dalam air, mengubah berbagai air yang tidak layak dikonsumsi menjadi air yang layak dikonsumsi oleh masyarakat, bahkan langsung bisa diminum. Bisa juga digunakan untuk masak sayur, menanak nasi. Usai diserahkan kepada Pemkot, maka pengelola rusun yang ditunjuk bertanggung jawab untuk operasionalnya. Tim UNDIP tentu akan terus mendampingi dari sisi teknologi,” jelas Prof. I Nyoman Widiasa, Dosen Teknik Kimia UNDIP.
Dengan hadirnya teknologi desalinasi ini, warga Rusunawa Slamaran kini memiliki akses lebih mudah terhadap air bersih, yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Program ini juga menjadi contoh sukses bagaimana kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi konkret bagi permasalahan yang dihadapi warga pesisir.
Editor : Enih Nurhaeni