Jadi Agen BRILink, Agung Nikmati Cuan Harian dari Smartphone

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Sejak menjadi agen BRILink pada 2023, Agung Sulistianto (40) menikmati aliran penghasilan harian dari berbagai transaksi digital. Bermodal smartphone dan mesin EDC (Electronic Data Capture), warga Candirejo, Kota Semarang ini banyak menjadi andalan mahasiswa dalam urusan layanan keuangan sehari-hari.
Setiap hari, Agung melayani pelanggan dari kalangan mahasiswa hingga ibu rumah tangga. Lokasi usahanya di Jalan Pawiyatan Luhur Nomor 47 depan kampus Unika Soegijapranata, menjadikannya tempat favorit untuk isi pulsa, token listrik, hingga pembayaran PDAM dan e-wallet.
“Enaknya pakai aplikasi smartphone, bisa dibawa ke mana aja,” ungkap Agung saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, aplikasi BRILink lebih praktis dibandingkan mesin EDC yang ukurannya lebih besar. Meskipun memiliki mesin EDC, Agung lebih sering menggunakan smartphone karena efisiensi dan kemudahan dalam pengoperasian.
“Kalau EDC ukurannya besar, agak repot. Jadi sekarang pakai HP saja, kecuali kalau ada yang minta struk atau tarik tunai,” jelasnya.
Agung menyebutkan bahwa sistem BRILink sangat ramah pengguna dan tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikannya. Dengan pelatihan singkat dari petugas BRI, ia langsung bisa mulai melayani pelanggan.
Setiap transaksi yang dilakukan lewat BRILink langsung tercatat dalam sistem dan menghasilkan fee secara otomatis. “Dari delapan transaksi bisa dapat Rp10.000. Lumayan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa sistem fee BRILink kini lebih menguntungkan dibandingkan awal mula ia menjadi agen. “Kalau dulu, tiap transaksi dapat Rp3.000 tapi dipotong BRI Rp1.500. Jadi bersihnya kita terima Rp1.500,” terangnya.
Agung menyebutkan jenis transaksi yang paling sering dilakukan adalah isi pulsa dan paket data. “Anak kos di sekitar sini banyak, jadi mereka sering beli token listrik dan pulsa ke saya,” katanya.
Untuk memastikan transaksi berjalan lancar setiap hari, Agung menjaga saldo depositnya tetap terisi antara Rp5 juta hingga Rp10 juta. “Jumlah itu cukup untuk operasional selama dua minggu hingga satu bulan,” ujarnya.
Ia mengaku tidak kesulitan dalam mengisi ulang saldo karena dekat dengan kantor BRI. “Kalau saldo habis, tinggal isi lagi. Kebetulan dekat kantor BRI, jadi gak repot,” tambahnya.
Untuk transaksi tarik tunai, Agung memanfaatkan mesin EDC yang dimiliki. Nasabah cukup memasukkan kartu ATM dan memasukkan nominal, lalu uang tunai diberikan. Ia juga melayani transaksi antarbank dan biaya administrasi dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan.
“Tarik tunai sesama BRI biayanya Rp5.000. Kalau beda bank Rp6.000. Itu bisa kita atur sendiri,” jelas Agung.
Agung mengatakan bahwa sistem BRILink sangat stabil dan minim gangguan. “Transaksi cepat, enggak ada delay. Kalau gagal, langsung ada notifikasi dan saldo kembali otomatis,” ujarnya.
Sebagai contoh, ia menyebutkan pernah mengalami kegagalan pembelian pulsa. “Saldo kita tetap terpotong, tapi kalau pulsanya enggak masuk, saldo akan kembali dan notifikasi langsung muncul. Jadi bisa diulangi,” terangnya.
Sistem pelaporan transaksi BRILink sangat transparan. Notifikasi langsung dikirim ke aplikasi dan juga WhatsApp pribadi agen. “Jadi tahu langsung kalau transaksi sukses,” tambahnya.
Penghasilan Harian
Selain layanan transaksi dasar, BRILink juga menyediakan menu untuk pembayaran berbagai tagihan, mulai dari cicilan motor, PBB, hingga iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Bahkan, Agung sebagai agen BRILink juga bisa melakukan pengajuan kredit mikro bagi pelaku usaha kecil.
“Bisa ajukan kredit ultra mikro sampai Rp5 juta, untuk agen seperti saya ini. Tanpa jaminan,” jelasnya.
Agung juga memanfaatkan QRIS dari BRI yang terintegrasi dengan layanan BRILink. Dengan fitur ini, ia bisa menerima pembayaran digital dari pelanggan UMKM yang bertransaksi di warungnya. Fitur ini sangat membantu pelaku UMKM yang mulai terbiasa transaksi non-tunai.
“Kalau pembeli bayar pakai QRIS, masuknya ke merchant BRI saya, dan terhubung ke BRILink,” jelasnya.
Laporan pembayaran lewat QRIS juga mudah dilacak. “Langsung masuk WhatsApp. Ada suara notifikasi juga. Jadi tahu uang udah masuk, meski kadang saldo rekening baru masuk sore atau besok paginya,” tambah Agung.
Ia mengaku waktu masuknya uang tergantung dari jam transaksi. “Kalau dari jam 7 pagi sampai 2 siang, uang biasanya langsung masuk hari itu juga, jam 4 sore. Tapi kalau lewat dari jam 2, masuknya besok,” katanya.
Namun yang paling penting menurut Agung, notifikasi pembayaran langsung muncul saat transaksi berhasil. “Kalau notifikasi sudah ada, berarti uang pasti masuk,” tegasnya.
Selama menjadi agen BRILink, Agung tidak pernah mengalami kendala besar. “Kendala relatif enggak ada. Sistemnya gampang, kita tinggal ikuti aja,” ujarnya.
Ia menilai menjadi agen BRILink adalah peluang usaha yang sangat menjanjikan, terutama bagi pelaku UMKM yang ingin menambah penghasilan. “Kerja fleksibel, modal kecil, tapi hasilnya cukup buat tambahan sehari-hari,” katanya.
Menariknya, saat masa libur panjang justru transaksi cenderung menurun. “Kalau libur kayak Lebaran kemarin, malah sepi karena mahasiswa pulang semua,” ucapnya.
Sebaliknya, masa aktif perkuliahan menjadi momen panen transaksi. “Kadang lebih dari 20 transaksi kalau lagi ramai. Itu sudah termasuk isi pulsa, token listrik, dan tarik tunai,” tambahnya.
Syarat Mudah
Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistyawati, juga menyampaikan dukungannya kepada pelaku UMKM untuk menjadi agen BRILink. Menurutnya, ini adalah peluang besar yang bisa memperkuat usaha dan membuka tambahan penghasilan.
“Kami mendorong pelaku UMKM untuk menjadi agen BRILink karena keuntungannya sangat banyak. Selain mendapatkan fee dari setiap transaksi, mereka juga bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dengan layanan keuangan digital,” ujar Tia, sapaan akrabnya.
Tia menambahkan bahwa dari sisi persyaratan, rata-rata pelaku UMKM sudah memenuhi syarat dasar seperti memiliki legalitas usaha dan aktivitas usaha tetap. “Persyaratannya relatif mudah. Banyak pelaku UMKM binaan kami yang sudah punya surat usaha dari RT atau kelurahan, bahkan ada yang sudah berbadan hukum,” katanya.
Menurutnya, Rumah BUMN juga siap membantu dalam pengurusan dokumen, pengisian formulir, hingga menghubungkan ke unit kerja BRI terdekat untuk aktivasi sistem BRILink. Ia menyebut semakin banyak pelaku UMKM yang menjadi agen BRILink, maka inklusi keuangan di daerah akan kian merata dan kuat.
Syarat Jadi Agen BRILink:
1. Belum menjadi agen bank lain dalam program Laku Pandai
2. Memiliki legalitas usaha minimal dari perangkat desa, atau SK pegawai tetap/pensiunan
3. Memiliki penghasilan dari kegiatan tetap minimal 2 tahun
4. Memiliki rekening simpanan dan menyetor uang jaminan Rp3 juta (diblokir), atau
5. Memiliki pinjaman aktif di BRI dengan status lancar selama 6 bulan terakhir
6. Pengajuan bisa atas nama pribadi atau badan hukum
Proses Pengajuan:
1. Kelengkapan Identitas: KTP, NPWP (untuk badan usaha)
2. Dokumen Bank: Fotokopi buku tabungan & rekening koran
3. Legalitas Usaha: Surat Keterangan Usaha minimal dari RT/RW, atau SIUP/SITU/Akte/SK pegawai/SK pensiunan
4. Pengisian Formulir: Pengajuan AgenBRILink dan Perjanjian Kerja Sama
5. Verifikasi di BRI: Ajukan ke unit kerja terdekat (Kanca, KCP, Unit)
6. Instalasi Aplikasi/EDC: Dibantu Petugas Agen BRILink
7. Siap Melayani: Setelah sistem aktif, agen langsung bisa beroperasi
Editor : Enih Nurhaeni