get app
inews
Aa Text
Read Next : Demo May Day Ricuh, Begini Kronologi Robohnya Pagar Kantor Gubernur Jateng

Demo May Day di Semarang Ricuh, Polisi Lakukan Skema Pemisahan Massa

Kamis, 01 Mei 2025 | 19:32 WIB
header img
Demo May Day di Semarang Ricuh, Polisi Lakukan Skema Pemisahan Massa (Ist)

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID — Kepolisian Daerah Jawa Tengah menerapkan skenario taktis saat aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah berubah ricuh, Kamis (1/5/2025) sore. Petugas dengan sigap memisahkan massa buruh yang menggelar aksi damai dari kelompok berpakaian hitam yang melakukan provokasi.

Sejak pukul 14.30 WIB, ribuan buruh yang tergabung dalam aliansi KASBI, KSPIP, FSPMI, dan KSPN menggelar orasi dan lantunan sholawat dengan tertib. Aksi berjalan damai hingga sekitar pukul 15.15 WIB, muncul kelompok serba hitam yang diduga berafiliasi dengan jaringan Anarko, mencoba menyusup dan memprovokasi jalannya aksi.

Menyadari potensi kericuhan, petugas Polri langsung bergerak menjalankan skenario pemisahan massa. Mobil komando buruh diarahkan masuk ke halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah. Ribuan buruh peserta aksi juga diimbau masuk ke area aman, menjauh dari titik kerusuhan.

Langkah taktis ini diambil guna memastikan keselamatan buruh yang sejak awal berkomitmen menjaga aksi damai, sekaligus memberi ruang bagi petugas untuk menangani kelompok anarkis yang kian brutal di sisi gerbang selatan.

Setelah posisi massa buruh dipastikan aman, pasukan Dalmas membentuk barisan di depan gerbang dan menyampaikan imbauan pembubaran kepada kelompok berpakaian hitam. Namun, imbauan tersebut diabaikan, bahkan dibalas dengan lemparan batu, botol, dan petasan ke arah petugas.

Kelompok hitam juga merusak pagar pembatas jalan dan melakukan vandalisme di aspal Jalan Pahlawan. Polisi yang sudah bersiaga dengan tameng kemudian mengambil langkah tegas dengan menyemprotkan water canon untuk membubarkan kerumunan.

Namun aksi tersebut kembali dibalas dengan serangan petasan dan lemparan benda berbahaya, memaksa aparat meningkatkan respons. Pasukan PHH Brimob Polda Jateng diterjunkan, mengambil alih barisan depan, dan menghalau massa provokator dengan tembakan gas air mata.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, menegaskan bahwa skenario pemisahan ini merupakan bagian dari komitmen Polri melindungi buruh dan masyarakat sekitar dari dampak aksi anarkis.

"Kami sangat menghargai komitmen rekan-rekan buruh yang konsisten menjaga kedamaian. Polri mendukung penuh kebebasan menyampaikan pendapat, tapi tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum serta membahayakan orang lain adalah pelanggaran hukum dan tidak dapat ditoleransi," ujar Artanto.

Ia menyayangkan aksi provokatif yang merusak suasana peringatan May Day, namun memastikan bahwa tindakan aparat dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan seluruh pihak.

Pada pukul 17.30 WIB, situasi di Jalan Pahlawan Semarang dinyatakan kembali kondusif. Massa kelompok hitam tercerai-berai, sementara buruh yang sebelumnya diamankan telah diarahkan meninggalkan lokasi dengan tertib.

Skenario pemisahan massa ini diapresiasi sejumlah serikat buruh yang merasa terlindungi dari potensi bentrok yang lebih besar. Sementara itu, aparat masih melakukan penyisiran di sejumlah titik untuk memastikan tak ada kelompok provokator yang tersisa di sekitar kawasan aksi.

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut