SD Inpres Era Pak Harto Mangkrak, Disulap Jadi Koperasi Desa Merah Putih

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Kepala Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Rokhmad, memastikan SD Inpres Sraten yang sudah empat tahun mangkrak akan disulap menjadi Koperasi Desa Merah Putih. Ia menegaskan, seluruh usaha keuangan milik desa akan dilebur masuk ke koperasi ini agar menjadi pusat aktivitas ekonomi warga.
"Semua usaha keuangan dari desa nanti kita lebur masuk ke Koperasi Desa Merah Putih. Sudah kami siapkan khusus tahapan dan pembentukan pengurus yang betul-betul kredibel dan paham soal perkoperasian, agar nanti tidak terjadi permasalahan," kata Rokhmad saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di lokasi, Selasa (6/5/2025).
Ia menyebut, bangunan bekas SD Inpres seluas 3.000 meter persegi itu akan direnovasi menjadi kantor dan gudang koperasi. Sementara total lahan desa yang tersedia di kawasan tersebut mencapai 9.000 meter persegi.
"Lahan ini sudah empat tahun tidak dipakai karena SD-nya tutup, siswanya habis. Sekarang kita manfaatkan untuk koperasi," tegasnya.
Rokhmad juga menyampaikan, koperasi ini akan menjadi pusat ekonomi baru desa. Mulai dari penyediaan sembako murah, obat-obatan, pengolahan padi menjadi beras, hingga gudang pupuk dan hasil panen petani. "Padi dari petani kita olah jadi beras agar warga bisa mendapatkan beras murah. Semuanya nanti disiapkan di sini," jelasnya.
Ia menargetkan, peluncuran koperasi ini dilakukan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025. "Target kami sebelum launching formal ini harus sudah maksimal. Kami ingin koperasi ini nanti jadi (percontohan) tingkat nasional. Karena Sraten sebelumnya juga sudah beberapa kali dapat penghargaan nasional," tandas Rokhmad.
Sementara itu, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang turut hadir dalam peninjauan tersebut, mendukung penuh inisiatif Desa Sraten dalam menghidupkan aset yang terbengkalai. Ia menilai, transformasi SD Inpres menjadi koperasi adalah langkah tepat.
"Ini ada sekolah bekas SD Inpres yang dulu dibangun zaman Pak Harto. Dulu rata-rata orang punya anak 9, 10, 11, seperti saya ini 11 bersaudara. Jadi banyak SD Inpres didirikan. Sekarang anak cuma satu dua, jadi sekolahnya over. Nah, daripada terbengkalai, ini dijadikan koperasi desa," ujar Zulkifli Hasan.
Ia menyarankan agar bangunan ini di-branding ulang, direnovasi, dan diajukan proposal untuk mendapatkan dukungan anggaran. “Halaman luas, nanti bisa jadi gudang pupuk, gudang sembako, tempat simpan gabah, macam-macam. Tinggal diajukan, nanti kita bantu,” tambahnya.
Dalam kunjungan ini tampak hadir pula Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr Didit Herdiawan Ashaf, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, serta jajaran Forkompimda Kabupaten Semarang.
Editor : Enih Nurhaeni