Prof Nasir Resmi Gantikan Mohammad Nuh Pimpin MWA PTNBH, Soroti Dana Abadi

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Universitas Diponegoro (UNDIP) menjadi tuan rumah kegiatan Silaturahmi dan Rapat Kerja Forum Majelis Wali Amanat (MWA) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang digelar di Hotel Tentrem Semarang. Kegiatan ini menandai transisi kepemimpinan dari Prof. Mohammad Nuh kepada Prof. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D., yang kini resmi menjabat Ketua Forum MWA PTNBH periode 2025–2026.
Prof. Mohamad Nasir yang juga Ketua MWA UNDIP, memimpin forum yang dihadiri perwakilan dari 24 PTNBH di Indonesia. Dalam sambutannya, ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan menegaskan pentingnya forum ini sebagai wadah evaluasi capaian strategis, serta perumusan kebijakan dan pengawasan tata kelola perguruan tinggi yang berintegritas.
Nasir menyampaikan empat isu strategis yang menjadi perhatian forum: pengelolaan keuangan, sumber daya manusia (SDM), pengelolaan aset, dan dana abadi. Ia menyoroti tantangan regenerasi dosen, khususnya guru besar yang merupakan ASN dan kini mendekati usia pensiun.
“Isu SDM menjadi penting mengingat guru besar yang merupakan ASN banyak yang usianya menginjak 60 tahun, sementara tidak ada perekrutan PNS untuk PTNBH,” ujarnya.
Isu kedua adalah banyaknya aset berupa tanah dan gedung yang masih idle dan belum dimanfaatkan optimal. Nasir menambahkan, penguatan pengelolaan dana abadi juga menjadi fokus agar PTNBH lebih mandiri dan berkelanjutan secara keuangan.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, Ketua Forum MWA PTNBH periode 2024–2025, dalam laporannya menyampaikan pentingnya bersyukur atas kesempatan berkontribusi di dunia pendidikan tinggi. Ia menekankan bahwa pendidikan merupakan penggerak lahirnya ide dan program strategis yang berujung pada kemanfaatan luas bagi masyarakat. Visi ini sejalan dengan arah Kemdikti Saintek tentang pendidikan yang berdampak.
Hadir pula dalam forum, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. Ia menggarisbawahi peran PTNBH dalam memajukan bangsa melalui sains dan teknologi, sesuai arahan Presiden Prabowo. “Hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa yang makmur,” kutip Brian dari amanat Presiden. Ia mendorong sinergi PTNBH dengan industri sebagai langkah strategis kemajuan.
Dukungan lintas kementerian juga menguat. Menteri Dalam Negeri RI, Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., selaku Ketua MWA Universitas Sriwijaya (Unsri), menyampaikan pentingnya keterlibatan aktif pemerintah daerah. Peran tersebut meliputi hibah, pembangunan infrastruktur, pemberian beasiswa, hingga kerja sama penelitian dan peningkatan kapasitas aparatur daerah melalui PTNBH.
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI sekaligus Ketua MWA ITB, berbicara soal pentingnya diversifikasi pendanaan. Ia menyoroti creative funding dengan membangun jaringan alumni yang kuat sebagai salah satu solusi jangka panjang pembiayaan pendidikan tinggi.
Wakil Menteri Keuangan RI, Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., menutup sesi paparan dengan membahas penguatan penerimaan, pemberdayaan aset, dan pengembangan dana abadi. Ia menekankan bahwa kompleksitas tantangan pendidikan tinggi membutuhkan PTNBH yang memiliki otonomi luas dan tata kelola yang andal.
Puncak kegiatan ditandai dengan prosesi serah terima jabatan Ketua Forum MWA PTNBH. Prof. Mohammad Nuh dari ITS menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Prof. Mohamad Nasir dari UNDIP, menandai awal kepemimpinan baru yang diharapkan mampu memperkuat sinergi antarperguruan tinggi negeri berbadan hukum.
Forum ini dihadiri oleh perwakilan 24 PTNBH di Indonesia, yaitu: UI, UGM, IPB, ITB, UNDIP, Unpad, ITS, Unair, Unhas, USU, UPI, UNS, Unand, UB, UM, UNP, UNY, Unnes, Unesa, Unsyiah, UT, UNJ, Unsri, dan UIII.
Editor : Enih Nurhaeni