get app
inews
Aa Text
Read Next : KA Harina vs Truk Kedelai, Jalan Kaligawe Semarang Sempat Ditutup Total

Stasiun Poncol Dituding Biang Macet, Ini Penjelasan KAI Daop 4 Semarang

Sabtu, 05 Juli 2025 | 05:51 WIB
header img
Stasiun Poncol Dituding Biang Macet, Ini Penjelasan KAI Daop 4 Semarang. Foto: Ist

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Kepadatan lalu lintas di sekitar Stasiun Semarang Poncol kembali menuai sorotan. Banyak warga menilai kemacetan kerap terjadi karena kendaraan yang berhenti sembarangan di depan stasiun. Menanggapi hal ini, PT KAI Daop 4 Semarang menyampaikan klarifikasi sekaligus ajakan kepada masyarakat agar lebih tertib berlalu lintas, terutama saat mengantar atau menjemput penumpang.

Manager Humas Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa kemacetan bukan semata disebabkan oleh aktivitas stasiun, melainkan karena pengemudi yang melanggar rambu lalu lintas, khususnya berhenti di bahu jalan atau zona larangan parkir.

"Stasiun adalah ruang publik dengan mobilitas tinggi, terutama di jam sibuk. Kami mengajak masyarakat untuk tidak berhenti sembarangan, apalagi di titik-titik yang sudah diberi rambu larangan," jelas Franoto dalam siaran pers, Rabu (2/7/2025).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, KAI telah menyediakan area khusus antar-jemput penumpang di beberapa titik yang aman dan tidak mengganggu arus kendaraan. Zona ini dirancang untuk memungkinkan kendaraan berhenti secara singkat dan teratur.

“Kami menyediakan area khusus drop-off dan pick-up agar aktivitas penjemputan tetap lancar tanpa menghambat lalu lintas umum maupun kendaraan operasional kami,” tambah Franoto.

Menurutnya, pemanfaatan zona ini secara tepat akan memberikan kenyamanan tidak hanya bagi penumpang, tetapi juga bagi pengendara lain yang melintasi kawasan stasiun.

KAI Daop 4 Semarang juga intens berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk memastikan pengawasan serta penegakan aturan berjalan optimal. Langkah edukatif dilakukan melalui media sosial, spanduk, dan pengumuman langsung di stasiun.

Franoto menegaskan bahwa kesadaran kolektif dari masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan sistem transportasi yang tertib dan efisien.

"Tidak berhenti atau parkir sembarangan di depan stasiun adalah bentuk kontribusi nyata kita sebagai warga yang peduli pada kelancaran dan keselamatan bersama," ujarnya.

Tidak hanya pengendara pribadi, Franoto juga mengajak semua pihak yang berkegiatan di sekitar stasiun — termasuk ojek online, taksi konvensional, dan petugas lapangan — untuk ikut menjaga ketertiban.

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut