Setelah 11 Tahun, Indonesia Kembali Punya Kuda Peraih Triple Crown

BANTUL, iNewsJoglosemar.id – Sejarah baru tercipta di dunia pacuan kuda Tanah Air. Kuda King Argentin dari Jawa Barat resmi meraih gelar prestisius Triple Crown Indonesia usai menjuarai Kelas 3 Tahun Derby 2.000 meter di ajang Indonesia Horse Racing (IHR)–Indonesia Derby 2025, yang digelar di Lapangan Pacuan Sultan Agung (SSA), Bantul, DI Yogyakarta, Senin (28/7/2025).
Kemenangan ini menjadi penutup sempurna bagi King Argentin setelah sebelumnya menyapu bersih dua leg awal Triple Crown, yakni Derby 1.400 meter pada April dan Derby 1.600 meter pada Mei lalu. Gelar ini menjadikan King Argentin sebagai kuda ketiga dalam sejarah Indonesia yang mampu memenangkan ketiga seri utama Triple Crown dalam satu musim.
Terakhir kali gelar ini diraih oleh Djohar Manik pada 2014, dan sebelumnya oleh Manik Trisula pada 2002. Artinya, Indonesia telah menanti selama 11 tahun untuk menyaksikan kembali lahirnya kuda pacu juara sejati.
Gelar Triple Crown dikenal sebagai lambang supremasi tertinggi dalam dunia pacuan kuda. Hanya kuda usia 3 tahun yang bisa meraihnya jika mampu memenangi tiga kejuaraan besar dalam tahun yang sama.
Dalam laga pamungkas Derby 2.000 meter hari ini, King Argentin tampil dominan di bawah kendali joki Jemmy Runtu dan pelatih kawakan Farooq Ali Khan. Keberhasilan ini sekaligus menjadi penantian panjang bagi sang pemilik, Kusnadi Halim dari King Halim Stable.
“Selama 20 tahun saya menanti. Dua kali kami nyaris menang, tapi gagal di leg terakhir. Hari ini, semua terbayar lunas. Ini sejarah besar,” ungkap Kusnadi Halim dengan penuh haru.
IHR-Indonesia Derby 2025 diikuti oleh 156 kuda pacu dan 54 joki dari berbagai daerah. Tercatat 54 kuda berhasil naik podium, dengan total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp1,2 miliar.
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta menjadi kontingen dengan perolehan podium terbanyak, masing-masing meraih 12, 11, dan 9 podium. Sementara itu, King Halim Stable (Jawa Barat), Eclipse Stable, dan Tombo Ati Stable (Jawa Tengah) mendominasi klasemen stable terbaik.
Joki Meikel Soleran dan Trully Pantouw keluar sebagai joki tersukses, dengan masing-masing mengoleksi 4 kali podium dalam ajang ini.
Selain Derby 2.000 meter, dua kelas lainnya juga menjadi sorotan utama, yaitu Kelas 3 Tahun Remaja 1.600 meter dan Kelas 2 Tahun Pemula A/B 1.400 meter. Keduanya masing-masing memperebutkan hadiah sebesar Rp150 juta.
Kuda Caraxes Nagari dari Sulawesi Utara tampil sebagai juara di kelas Remaja 1.600 meter, sementara kuda Maxi of Khalim dari Jawa Barat menyabet kemenangan di kelas Pemula A/B 1.400 meter.
Menurut CEO & Co-Founder SARGA.CO, Aseanto Oudang, kemenangan King Argentin menjadi bukti perkembangan pesat pacuan kuda nasional. Ia menyebut ini bukan hanya kemenangan satu pihak, tapi kemenangan seluruh ekosistem olahraga berkuda.
“Prestasi hari ini menunjukkan betapa pacuan kuda layak menjadi kebanggaan nasional. Kami ucapkan selamat kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya.
Seluruh rangkaian IHR-Indonesia Derby 2025, yang diawali dengan Sarga Festival pada Sabtu (26/7), berhasil menarik lebih dari 36.000 penonton ke arena pacuan. Angka ini menunjukkan antusiasme publik yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sarga.Co dan PP Pordasi mengangkat tema "The Race of Rising Stars" untuk rangkaian IHR 2025. Event di Bantul kali ini menjadi seri ke-5 dari total 10 kejuaraan yang direncanakan sepanjang tahun.
Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, mengapresiasi penyelenggaraan yang dinilai sukses dan tertib, serta mampu menciptakan pengalaman pacuan yang aman bagi kuda, joki, dan penonton.
“Kami terus berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur pacuan di seluruh Indonesia, agar lebih banyak event bergengsi bisa digelar,” ujarnya.
Pordasi dan Sarga,Co menegaskan bahwa mereka akan terus mendorong profesionalisasi olahraga pacuan kuda, termasuk dari sisi pengelolaan, keamanan, hingga pembinaan atlet dan kuda pacu unggulan.
Editor : Enih Nurhaeni