SEMARANG – Polisi kembali memberi peringatan keras kepada pelaku kejahatan di wilayah Jawa Tengah. Mereka berkomitmen selalu mengejar dan membekuk penjahat untuk melindungi masyarakat.
“Terkait imbauan kepada para pelaku (kejahatan) khususnya,” kata Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro, Kamis 31 Maret.
BACA JUGA:
Gerak Cepat, Polisi Bekuk Pembunuh Satpam di Toko Kamera
Pria kelahiran Kota Magelang 31 Mei 1969 itu menambahkan, polisi akan bertindak tegas dan terukur kepada semua pelaku tindak kriminal. Apalagi, polisi juga telah dididik untuk melakukan pengungkapan kasus kejahatan.
“Kami tidak akan segan-segan manakala tetap melaksanakan kejahatan di wilayah hukum Polda Jawa Tengah,” tegas dia.
“Silakan kalian (penjahat) berbuat, silakan kalian sembunyi atau pun berlari, kami memang dididik untuk mencari dan mengejar” tandasnya.
BACA JUGA:
FLASHBACK: Mayat Satpam Bersimbah Darah di Eks Jonas Photo Semarang
Belakangan, tejadi beberapa kasus kejahatan sadis yang mengundang reaksi keras masyarakat maupun dunia maya. Di antaranya adalah pembunuhan bidan cantik dan anaknya yang masih berusia lima tahun.
Pelaku sangat sadis karena awalnya menghabisi nyawa bocah tersebut pada 19 Februari. Korban disiksa, disekap, dan dibiarkan kelaparan karena tak diberi makan. Kejahatan berlanjut, ketika pelaku mencekik bidan cantik yang tak lain adalah ibu korban hingga tewas.
BACA JUGA:
Miris, Anak Bidan Cantik Meregang Nyawa di Tangan Calon Ayah Tiri
Bukan hanya cara pelaku yang sadis menghabisi nyawa bocah dan ibunya, namun mayat keduanya juga dibuang dari atas Jembatan Tol Semarang-Ungaran KM 425-426. Pengungkapan kasus berawal dari penemuan jenazah bidan cantik yang dibungkus kain sarung di KM 425.
Kemudian, publik kembali dikagetkan dengan perilaku seorang pria di Semarang yang tega memperkosa anak kandungnya hingga tewas. Padahal bocah tersebut masih berusia 8 tahun dan dalam kondisi sakit.
BACA JUGA:
PARAH! Selain Solo, Ayah Kandung Rudapaksa Anaknya Terjadi di Semarang
Kejadian serupa terjadi di Surakarta. Lelaki pengamen tega menyetubuhi anak perempuannya hingga berkali-kali. Korban diancam tidak akan dipinjami ponsel pintar untuk sekolah daring jika tak menuruti kemauan pelaku.
BACA JUGA:
Detik-Detik Pelaku Perdaya Anak Kandung Berakhir Persetubuhan
Aksi kejahatan sadis juga terjadi di Tegal. Jasad perempuan tua ditemukan di area persawahan dalam kondisi tak utuh alias dimutilasi. Lehernya tersayat. Selain itu, payudara dan kemaluannya terpotong.
Teranyar adalah sosok mayat satpam yang ditemukan bersimbah darah di bangunan eks Jonas Photo Semarang. Pelaku dengan sadis menghabisi korban dengan cara kepala dipukul batu hingga berulang kali. Korban juga digorok dan ditikam berkali-kali.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto