Abimanyu Fermadi, Pembalap 13 Tahun Indonesia yang Langsung Bersaing di Ajang Asia

JAKARTA, iNewsJoglosemar.id – Pembalap muda Indonesia Abimanyu Bintang Fermadi, tampil menjanjikan dalam debutnya di ajang internasional. Menggantikan Ziven Rosul Abiy Salim yang tengah pemulihan cedera, pembalap 13 tahun asal Sleman, Yogyakarta itu langsung mengamankan poin pada Thailand Talent Cup (TTC) 2025 Round 3 di Chang International Circuit, Buriram, Sabtu–Minggu (23–24/8).
Pada race pertama, Abimanyu langsung mampu tampil kompetitif. Start dari posisi ke-14 pada race pertama, pebalap 13 tahun asal Sleman, Yogyakarta itu finis ke-11. Di race kedua, pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) itu memperbaiki catatan dengan finis di posisi 7 besar setelah start dari grid 9.
Prestasi itu berbuah manis dan Abim berhasil mengamankan poin penting di dua race perdananya. Dua hasil tersebut membuatnya langsung mengantongi 14 poin dan menempati posisi ke-16 klasemen sementara TTC 2025.
Ajang Thailand Talent Cup sendiri merupakan gerbang awal dan menjadi bagian dari program “Road to MotoGP”, yang memberi kesempatan bagi pembalap muda Asia untuk mengasah kemampuan dan membuka jalan menuju kompetisi balap dunia.
”Kami bangga dengan perkembangan pembalap muda binaan AHM di Thailand Talent Cup. Konsistensi Bintang yang kembali meraih podium, ketangguhan Ziven di dua seri awal, hingga debut positif Abimanyu di seri ini menjadi bukti nyata, generasi baru pembalap Indonesia terus melesat di ajang internasional,” ujar Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning & Analysis AHM.
Debut ini juga melengkapi kiprah para pembalap muda binaan AHM yang tampil di TTC 2025, sekaligus memperlihatkan potensi besar mereka menuju jalur “Road to MotoGP”.
Sebelumnya, pada dua seri awal TTC 2025, Ziven selalu konsisten meraih poin di setiap balapan, mendampingi Bintang Pranata Sukma. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pebalap binaan AHM yang tampil di TTC—baik Bintag, Abimanyu, maupun Ziven—mampu menunjukkan performa menjanjikan dan konsistensi prestasi di level internasional.
Editor : Enih Nurhaeni