Padel, Olahraga Baru yang Lagi Hits di Kalangan Cewek-Cewek Semarang
SEMARANG, iNewsJoglosemar.id — Ada yang baru di dunia olahraga Semarang. Namanya padel, perpaduan antara tenis dan squash yang kini sedang naik daun, terutama di kalangan cewek-cewek muda Semarang. Olahraga yang dimainkan berpasangan ini tak hanya seru, tapi juga stylish dan sosial, cocok bagi mereka yang ingin sehat sekaligus hangout bareng teman.
Olahraga padel resmi punya “rumah” baru di Semarang lewat Padel Ground Court & Social Club, yang baru saja menggelar Grand Opening pada 24–26 Oktober 2025. Acara tiga hari itu menandai semaraknya komunitas padel di Ibu Kota Jawa Tengah, dengan kompetisi seru dan dukungan penuh dari Bank BRI sebagai sponsor utama.
“Antusiasme masyarakat Semarang luar biasa. Banyak yang booking lapangan bahkan satu hingga dua bulan sebelumnya,” ujar Henri Arif Agussoegito, Shareholder Padel Ground Semarang, kepada awak media.

Dalam gelaran Grand Opening, kategori women’s bronze dan women’s beginner menjadi sorotan. Dua kelas ini dipadati peserta perempuan dari berbagai komunitas olahraga. Mereka datang tak hanya dari Semarang, tapi juga dari kota-kota sekitar seperti Salatiga, Kendal, hingga Yogyakarta.
“Kalau dilihat dari demografisnya, pemain terbanyak ada di rentang usia 20 sampai 40 tahun. Dan banyak di antaranya perempuan yang sebelumnya hobi tenis atau badminton,” kata Henri.
Para pemain perempuan ini mengaku jatuh cinta pada padel karena lebih ringan dari tenis, tetapi tetap menantang dan menguras energi. Selain itu, atmosfer Padel Ground yang modern dengan pencahayaan premium dan musik upbeat menambah kesan sporty sekaligus glamor.
Lebih dari Sekadar Olahraga tapi Gaya Hidup
Padel Ground Semarang tak hanya menawarkan lapangan berstandar internasional, tapi juga konsep social club yang menggabungkan olahraga, relaksasi, dan kuliner. Di kompleks ini tersedia kafe dan restoran, ice bath, hingga sauna — fasilitas yang membuat olahraga terasa seperti gaya hidup kekinian.
“Setelah main padel, pemain bisa relaks di kafe, ngobrol santai, atau menikmati ice bath dan sauna. Tempat ini jadi semacam komunitas sosial, bukan sekadar lapangan olahraga,” tambah Henri.
Tak heran, banyak komunitas perempuan menjadikan Padel Ground sebagai tempat nongkrong sehat. Mereka datang pagi sebelum kerja, atau malam sepulang kantor, dengan rata-rata waktu operasional dari pukul 07.00 hingga 00.00 WIB.
Acara Grand Opening berlangsung meriah dengan turnamen 131 pasangan peserta, terbagi dalam lima kategori: Women’s Bronze, Women’s Beginner, Mixed Bronze, Men’s Bronze, dan Men’s Silver.
“Puncaknya nanti kategori Men’s Silver, yang diikuti mantan atlet tenis dan badminton. Tapi yang bikin bangga, kategori perempuan selalu paling ramai dan seru,” ujar Henri.

Event ini juga menjadi ajang perkenalan fasilitas baru kepada publik. Padel Ground kini disebut-sebut sebagai lapangan padel pertama di Semarang, dan salah satu yang paling aktif di Jawa Tengah.
Dukungan besar datang dari Bank BRI melalui BRI Regional Office 10 Semarang. Menurut Yuslia Nafia dari Regional Funding Department, kerja sama ini bukan sekadar sponsor, tetapi juga bentuk komitmen BRI untuk mendorong gaya hidup sehat dan digitalisasi keuangan anak muda.
“Kami melihat komunitas padel sangat potensial. Mereka aktif, modern, dan mewakili semangat baru masyarakat urban,” ujar Yuslia.
BRI memanfaatkan momentum Grand Opening ini untuk memperkenalkan aplikasi BRImo, super app yang dikembangkan khusus bagi generasi muda yang aktif dan melek digital. “BRImo bukan hanya buat nabung, tapi juga investasi, transaksi, hingga tabungan emas. Kami ingin padel menjadi bagian dari gaya hidup finansial modern,” jelasnya.
Sejak dibuka pada Maret 2025, Padel Ground Semarang sudah menjadi magnet baru bagi komunitas olahraga. Dengan tarif sewa mulai Rp275.000 per jam di jam off-peak dan Rp325.000 di jam prime time, tempat ini selalu ramai setiap hari.
Lebih dari sekadar tren, padel telah menjadi ikon gaya hidup urban Semarang, terutama bagi kalangan perempuan muda yang ingin tampil sehat, aktif, dan fashionable.
Henri menutup dengan senyum, “Kami tidak menyangka, olahraga baru ini bisa secepat itu dicintai masyarakat. Padel bukan cuma permainan, tapi pertemuan antara sport, friendship, dan fun.”
Editor : Enih Nurhaeni