Mirip Manusia, Boneka Canggih Ini Bisa Bernapas dan Batuk untuk Latihan Perawat
SEMARANG, iNewsJoglosemar.id — Dunia pendidikan keperawatan kini memasuki era baru. Sebuah boneka canggih menyerupai manusia atau Nursing Anne Simulator hadir sebagai media praktik yang mampu bernapas, berkedip, hingga mengeluarkan suara layaknya pasien sungguhan.
Maneken berteknologi tinggi ini diperkenalkan sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan Universitas Telogorejo Semarang (UNTS), untuk meningkatkan keterampilan klinis sebelum terjun langsung ke rumah sakit. Keunggulannya, boneka ini mampu menirukan berbagai kondisi pasien secara realistis.
Dosen UNTS, Ns. Bagus Ananta Tanujiarso, M.Kep menjelaskan, nursing arm simulator yang dimiliki institusinya merupakan satu-satunya manikin sejenis di Jawa Tengah. Menurutnya, alat ini dirancang menyerupai manusia atau humanoid.
“Ini namanya adalah Nursing Anne Simulator. Ini maneken (boneka seluruh tubuh atau setengah badan) yang kita miliki, satu-satunya maneken yang ada di Jawa Tengah. Ini seperti humanoid, seperti manusia,” ujar Ns. Bagus.
Ia menjelaskan, simulator tersebut memiliki berbagai fitur menyerupai tubuh manusia. Mulai dari pupil mata yang bisa diatur mengecil dan membesar, mata yang dapat berkedip, hingga kondisi satu mata menutup dan membuka.
“Dari pupil matanya nanti bisa kita atur. Matanya juga bisa berkedip, kadang nanti ada satu sisi mata itu menutup kemudian membuka,” jelasnya.
Tak hanya itu, maneken ini juga dapat diubah jenis kelaminnya serta dilengkapi kemampuan mengeluarkan suara. Simulator ini mampu menirukan suara napas, batuk, hingga kondisi sesak napas.
“Dari mulut juga bisa mengeluarkan suara. Jadi batuk, bernapas, dada juga bisa kembang kempis seperti manusia,” lanjut Ns. Bagus.
Dalam praktik keperawatan, mahasiswa juga dapat memasang berbagai alat medis pada maneken ini. Mulai dari selang makan, selang bantu napas seperti endotracheal tube (ETT), hingga tindakan trakeostomi (prosedur pembedahan untuk membuat lubang melalui tenggorokan ke saluran pernapasan agar udara bisa masuk ke paru-paru).
“Kalau dimasukkan selang makan, nanti ketika masuk ke saluran pencernaan akan keluar cairannya. Sama seperti manusia,” ungkapnya.
Fitur lain yang tak kalah penting adalah kemampuan simulator dalam memperdengarkan suara jantung normal maupun abnormal, suara paru-paru, hingga suara lambung. Bahkan, manikin ini juga dapat dipasangi kateter urine.
“Kalau selangnya masuk ke kandung kemih, nanti seolah-olah bisa keluar urinenya. Ini hampir seperti manusia,” katanya.
Menurut Ns. Bagus, Nursing Anne Simulator juga dapat disetting untuk berbagai kondisi pasien, termasuk saat disuntik. Maneken bisa mengeluarkan suara seolah merasakan nyeri, sehingga mahasiswa benar-benar berlatih menghadapi respons pasien.
“Kalau mau nyuntik, nanti bisa keluar suara ‘aduh ini sakit’. Itu bisa kita atur,” jelasnya.
Dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp2 miliar per unit, maneken ini dihadirkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa keperawatan. Simulator digunakan oleh mahasiswa diploma keperawatan, S1 keperawatan, hingga pendidikan profesi.
“Ini untuk membantu supaya keterampilan mahasiswa bisa lebih meningkat dan lebih siap ketika menghadapi pasien yang ada di rumah sakit,” pungkas Ns. Bagus.
Editor : Enih Nurhaeni