BLORA – Peristiwa memilukan 11 tahun lalu masih sangat membekas bagi warga Alas Malang, sebuah kampung di tengah hutan Kecamatan Jati Kabupaten Blora Jawa Tengah. Kala itu seorang ibu hamil mengembuskan napas terakhir di atas tandu warga.
Perempuan yang tengah memasuki hari perkiraan lahir (HPL) tersebut sudah kontraksi hendak melahirkan. Warga yang biasa membantu proses persalinan di kampung itu, sudah berusaha keras. Beragam cara dilakukan untuk menyambut kelahiran sang bayi. Namun usaha-usaha itu belum membuahkan hasil.
BACA JUGA:
Viral! Nenek 65 Tahun Diserang Kelompok Klitih Jogja, Helm Pecah Dihantam
Sementara memanggil petugas medis ke lokasi kampung juga tak mudah. Hutan belantara dan jalan setapak yang hanya bisa dilalui langkah kaki -atau sepeda onthel dan motor saat musim kemarau-, menjadi penghalang masyarakat Alas Malang mendapatkan akses kesehatan yang layak.
Hingga diputuskan membuat tandu sederhana untuk membawa ibu hamil itu ke Puskesmas Doplang, layanan kesehatan terdekat dengan fasilitas cukup memadai. Untuk menjangkaunya, jarak terdekat menembus belantara hutan tetap lebih dari 9 kilometer. Nahas, dalam perjalanan ibu hamil itu meninggal dunia.
BACA JUGA:
Gadis Muda Diperkosa Sopir Travel, Teriakannya Menyayat Hati Polisi
Kepala Desa Pengkoljagog, Sugiyono, mengatakan Alas Malang merupakan salah satu dukuh di desanya. Selama berpuluh tahun, ratusan warga di dukuh itu terisolasi karena tinggal di tengah hutan. Minimnya akses jalan, menjadi alasan utama masyarakat untuk mendapatkan beragam layanan publik.
“Banyak cerita yang bisa dibilang menyayat hati di Alas Malang. Pertama kali saya (menjabat kades) di sini itu, siswa SMP, SMA yang menginap di tempat saya karena situasi jalan kondisi hujan berlumpur setinggi lutut. Mereka harus menginap di tempat saya, karena kalau perjalanan ke sana (Alas Malang) terlalu lama dan biasanya sering jatuh. Sampai harus nginap di tempat saya,” kata Sugiyono, Rabu (15/6/2022).
BACA JUGA:
Bu Dokter Cantik Lepas Seragam Ganti Daster Tanpa Dalaman Ngamar Bareng Selingkuhan
“Bahkan tahun 2011 itu juga ada yang seorang ibu hamil yang meninggal di jalan ketika mau dibawa ke rumah sakit, tapi dengan cara dibawa menggunakan tandu. Terbaru sebelum Lebaran Idul Fitri kemarin, ada bapak-bapak yang juga meninggal ditandu (saat perjalanan ke layanan medis),” lanjutnya.
Dia menjelaskan, banyak cerita memilukan di Dukuh Alas Malang yang kini dihuni 368 warga. Pengajuan pembangunan akses jalan tak berjalan mulus. Titik cerah mulai muncul berawal dari perbincangan dengan salah satu anggota Kodim 0721/Blora.
BACA JUGA:
Wanita Bersuami Video Call Pemuda Saling Pamer Kemaluan, Suami Meradang!
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-113 yang dilaksanakan serentak di seluruh Nusantara. Termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dengan menyasar akses jalan di tengah hutan.
Ratusan prajurit TNI dikerahkan untuk membuat jalan yang menghubungkan Alas Malang hingga tengah Desa Pengkoljagong. Kegiatan yang berlangsung sejak 11 Mei sampai 9 Juni 2022 itu mendapat sambutan antusias warga.
BACA JUGA:
Prostitusi Online via MiChat: Muncikari Dapat Rp50 Ribu usai PSK Layani Pelanggan
Dalam kurun waktu itu deru suara truk pengangkut material membelah kesunyian di tengah hutan jati Alas Malang. Roda-roda kendaraan nyaris tak bisa bergerak karena terjebak lumpur di tengah jalan setapak.
Teriakan aba-aba dari pria berkaus loreng tak kalah lantang, memberi semangat warga mendorong truk agar terbebas dari cengkeraman lumpur. Tak jauh dari lokasi itu, tampak prajurit TNI bersama warga membabat belantara hutan untuk membuka jalan.
BACA JUGA:
Prostitusi Online Marak via MiChat, Asyik Hubungan Intim Digerebek Polisi
"Artinya di Indonesia ini yang lainnya bisa menikmati jalan bagus, kenapa warga di sini tidak bisa. Jadi itu alasan kita, kenapa memberanikan diri untuk sowan ke TNI untuk minta bantuan terkait program TMMD. Kita hanya ingin memaksimalkan pembangunan jalan menuju Alas Malang dan memang cuma dari TMMD saja harapan kami. Selain itu, saya rasa hampir mustahil untuk dikerjakan dengan anggaran lainnya," ucapnya.
Rincian pembangunan terbagi menjadi tiga ruas dengan panjang masing-masing 1.100 meter, 3.300 meter, dan 3.400 meter, sehingga total jalan yang dibangun sepanjang 7.800 meter dengan lebar 2,5 meter. Termasuk pembangunan talud badan jalan sepanjang 20 meter dan tinggi 3 meter.
BACA JUGA:
Istri Hamil 7 Bulan, Pemuda Ini Perkosa Siswi SMP di Kuburan
“Saya sangat terima kasih kepada Pak TNI karena tekah membangun jalan Alas Malang ke Pengkoljagong ini. Karena dulunya jalan sini jelek sekali, sangat terima kasih sekali lagi. Dengan begini kami juga lebih mudah menjual hasil pertanian,” kata Mbah Tompo.
Program TMMD tak hanya bergerak pada pembangunan bersifat fisik, tetapi juga menjalin kemanunggalan dengan masyarakat. Sebulan lebih warga dan TNI bersama membangun jalan pada siang hari dan malamnya diisi kegiatan seni budaya.
BACA JUGA:
Emak-Emak Nangis Massal, Mas Al Enggak Balik ke Ikatan Cinta
Mereka kompak berlatih gamelan dan tari barongan untuk menguri-uri budaya Jawa. Gending Jawa yang diiringi alunan musik gamelan menjadi cara ampuh melepas penat setelah seharian berkutat mengangkut dan menata batu jalanan.
Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto mengungkapkan kerjasama guyub TNI dan masyarakat dalam pembangunan fisik dan nonfisik tersebut dimotivasi satu harapan, yakni keberhasilan. Terwujudnya program ini akan menjadikan elemen kunci bagi suksesnya pembinaan teritorial dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketahanan wilayah.
BACA JUGA:
Emak-Emak Tewas Terobos Lampu Merah Tabrak Pemotor
"Kemanunggalan TNI dengan rakyat harus selalu ditumbuhkembangkan dan dimantapkan secara terus-menerus. Demi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan taraf hidup masyarakat, TNI akan selalu ada di sampingnya untuk mewujudkan itu semua," ungkapnya.
TMMD Reguler ke-113 tahun 2022 di wilayah kodam IV/Diponegoro dilaksanakan di beberapa tempat. Di antaranya dilaksanakan Kodim 0711/Pemalang, Kodim 0732/Sleman, Kodim 0721/Blora, dan Kodim 0723/Klaten. Progres sasaran fisik utama dan tambahan sudah selesai sesuai jadwal.
BACA JUGA:
Sadis! Ayah Bunuh Anak Kandung Usia 9 Tahun, Jasad Dimutilasi Dibuang Sekitar Rumah
“Dengan jalan ini tentunya akan meningatkan dan memudahkan masyarakat menjual barang (hasil) pertanian. Kemudian jalan ini tentuanya juga akan memudahkan anak-anak kita untuk belajar ke sekolah. Progres yang sudah dibuat saya lihat juga cukup bagus,” tandas Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono.
Masyarakat diminta turut menjaga hasil pembangunan TMMD, agar dapat dinikmati hingga generasi selanjutnya. Seluruh capaian pembangunan tersebut merupakan hasil kerja keras dan bukti nyata kekompakan antara TNI dan seluruh elemen masyarakat.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait