SEMARANG – Polisi tidur di beberapa ruas jalan perlu menjadi perhatian bikers untuk mengurangi kecepatan ketika berkendara. Selain risiko jatuh bila terlalu cepat melaju, sepeda motor juga berpotensi kegasruk polisi tidur.
Jika bertemu lubang dan kondisi tertentu tidak dapat menghindar, dianjurkan saat melaluinya dengan postur setengah berdiri dengan beban tubuh menumpu di kaki, agar pengendalian tidak terganggu dan titik berat berpindah sedikit ke depan.
BACA JUGA:
Pesta Seks Gagal, Enam Pasangan Mesum Baru Lepas Baju Sudah Didobrak Satpol PP
Jika terpaksa harus melalui polisi tidur yang tinggi (tidak sesuai regulasi), gunakan teknik melintasinya dengan miring. Tujuannya ban depan dan belakang memiliki waktu yang berdekatan menaiki gundukan sehingga puncak yang tinggi bisa dilalui dengan aman. Tentunya dengan kecepatan ekstrarendah dan keadaan jalan yang aman untuk melalukan manuver tersebut.
Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto menjelaskan sangat penting mengikuti anjuran penggunaan motor secara tepat agar tidak kegasruk. Hal ini akan menjaga komponen mesin yang letaknya di bagian bawah terkena benturan ataupun lontaran benda keras yang menyebabkan kerusakan dinding mesin hingga terjadi kebocoran.
BACA JUGA:
Nikah Beda Agama di Surabaya, MUI Reaksi Keras
BACA JUGA:
Istri Perwira Polisi Kepergok Selingkuh di Kamar, Hanya Pakai Daster Tipis
“Jika tidak hafal dengan kondisi permukaan jalan yang dilalui, dianjurkan menjaga pandangan agar bisa mengetahui lebih dini kondisi jalan di depan. Bergeraklah dengan kecepatan rendah dan hindari menerobos genangan air yang kita tidak mengerti permukaan di bawahnya,” jelas Oke Desiyanto.
Bagian badan jalan yang menjadi alat pengendali dan pengaman pengguna jalan yang dikenal disebut polisi tidur telah diatur di Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 14 Tahun 2021. Tinggi puncak 5-9 cm dengan lebar total 35-39 cm dan kelandaian paling tinggi 50 persen.
BACA JUGA:
Asyik Berhubungan Intim Pasangan Mesum Tak Sadar Diintai Satpol PP
Honda Vario 125 memiliki jarak yang paling rendah di antara matik Honda lainnya ke tanah 13,2 cm kondisi tanpa pengendara, jika ditambah pengendara berboncengan dengan bagasi terisi maka jarak terendah ke tanah dapat berkurang hingga 3 cm sehingga tersisa 10,2 cm, dengan sisa jarak tersebut, pengendara masih memiliki jarak aman yang cukup melewati polisi tidur dengan kecepatan normal pelan.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait