JAKARTA - Tangki penyimpanan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di sejumlah wilayah Kalimantan mulai penuh. Sebab, pabrik kelapa sawit (PKS) mulai kesulitan menjual CPO sebagai dampak ekspor yang belum lancar.
Para pengusaha itu tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalimantan Timur (Kaltim). Juru Bicara Gapki Kaltim Azmal Ridwan, menyampaikan, sembari menunggu CPO terjual, pihak perusahaan sawit mengurangi produksi dengan mengatur jadwal panen tandan buah segar (TBS) yang normalnya 7-8 hari sekali panen menjadi 12 hari.
BACA JUGA:
Sadis! Petani Leher Nyaris Putus, Mayatnya Tergeletak di Sawah
"Periode panen biasanya 8 hari, sekarang terpaksa 12 hari. Kalau kami genjot seperti biasa, begitu jadi CPO, tangkinya tidak muat,” ujar Azmal dikutip dari Antara, Sabtu (9/7/2022).
Dia menambahkan, hal tersebut berdampak pada kualitas TBS, karena dipetik setelah 12 hari, sehingga masak berlebihan yang berpengaruh pada keasaman CPO. Sedangkan jika dipetik 7-8 hari masaknya normal.
BACA JUGA:
Payudara Satpol PP Perempuan Diremas Pedagang, Juga Digigit dan Dicakar
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait