Pesona Waduk Jatibarang, Wisata Adrenalin Air hingga Tontonan Monyet Panjat Pinang

Septi Wulandari
Pesona Waduk Jatibarang, Wisata Adrenalin Air hingga Tontonan Monyet Panjat Pinang (Ist)

Ketua pengelola wisata air Waduk Jatibarang, Majuri, mengatakan, banyak warga Desa Kandri yang terlibat dalam pengelolaan wisata. Kebanyakan mereka sebelumnya terdampak pengadaan waduk dan telah mendapatkan ganti untung.

“Pengelolaan wisata air ini di bawah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Suka Makmur. Waduk Jatibarang mulai dijadikan tempat wisata air sejak 2015. Untuk aggota Pokdarwis sekira 300-an orang,” terangnya.

“Mereka ini dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok kerja atau pokja. Ada pokja kuliner, pokja wisata air (kelompok perahu), pokja UMKM, dan pokja homestay. Jadi semua warga terlibat dalam pengelolaan wisata ini," jelasnya.

Kasi Informasi Budaya dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Agus Khariswanto, menyampaikan, pihaknya terus mendongkrak tingkat kunjungan wisata ke Ibu Kota Jawa Tengah. Menurut data DisbudparJateng, sepanjang 17 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, sebanyak 355.600 wisatawan mendatangi Kota Semarang.

“Angka tersebut tertinggi di Jawa Tengah. Karena kita memang fokus  menggarap wisata-wisata unggulan di Kota Semarang agar lebih menarik, sehingga wisatawan akan berdatangan,” kata Agus kepada awak media.

“Kita punya bangunan bersejarah Lawang Sewu, ada pula Kota Lama, Pagoda Avalokitesvara, Klenteng Sam Poo Kong, Masjid Agung JawaTengah atau MAJT, di lalu desa wisata kita juga punya banyak. Salah satunya adalah Desa Kandri ini. Untuk pengembangan wisata juga juga menggandeng akademisi dari kampus-kampus di Kota Semarang,” imbuhnya.

Kaprodi Pariwisata Universitas Semarang (USM) Herman Novry Kristiansen, menambahkan, selama beberapa tahun terakhir ikut serta dalam pembuatan konsep desa wisata di Kota Semarang. Desa-desa akan digali potensinya, dan yang paling kuat akan dijadikan ikon wisata.

“Mungkin selama ini kalau kita bicara desa wisata di Kota Semarang, pasti tahunya adalah Desa Kandri. Padahal ada banyak. Nah kita turut mengembangkan desa-desa wisata ini sebagai tugas pengabdian kepada masyarakat,” kata dia.

“Kita melakukan studi pustaka, lalu pengembangan wisata. Termasuk mengkaji ada persoalan apad di tempat tersebut, lalu kita mencari solusinya. Agar wisata di desa itu tetap menarik bahkan berkembang. Kita juga melakukan edukasi kepada masyarakat, agar mereka sadar wisata. Misalnya dalam pengolahan makanan khas, pembuatan kerajinan yang bisa menjadi oleh-oleh. Dan ini tentunya bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga setempat,” pungkasnya.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network