2000 Anak Lulus Stunting Selama 6 Bulan, Mbak Ita Belum Puas

Taufik Budi
2000 Anak Lulus Stunting Selama 6 Bulan, Mbak Ita Belum Puas (Foto: Taufik Budi)

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Lebih dari dari 2000 anak lulus stunting selama 6 bulan di Kota Semarang Jawa Tengah. Meski demikian Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita belum puas.

“Sekarang angka stunting sekarang 1.267 bayi,” kata Mbak Ita usai menghadiri acara pembukaan Temu Ilmiah Nasional (TIN) Persatuan Ahli Gizi (Persagi) 2023 di Hotel Patra Semarang, Jumat (16/6/2023).

“Penurunannya dari kemarin pada bulan Desember (2022) itu masih di angka 3.500-an, turun-turun jadi 2000, kemudian 1.300 sampai sekarang 1.267 tapi saya tetap enggak puas, karena turunnya kok dikit-dikit,” imbuh dia.

Untuk itu, Mbak Ita berharap kerja sama semua kalangan terutama ahli gizi dalam pengentasan stunting. Kota Semarang juga akan menambah jumlah Rumah Pelita (Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta) hingga menyebar di semua kecamatan.

“Diharapkan nantinya dengan peran serta ahli gizi, nanti ada daycare (Rumah Pelita) ini bisa membuat anak-anak ini juga segera lulus dari stunting. Dari daycare itu kelihatan sekali angka-angkanya anak-anak yang dimasukkan ke dalam daycare ini lulusnya lebih cepat,” tandasnya.

“Saat ini yang sedang kami kembangkan ini adalah Rumah Pelita, rumah daycare untuk stunting. Saat ini sudah ada tiga dan kemudian nanti Anggaran Perubahan (APBD Perubahan) untuk membuat semua 16 kecamatan ada rumah daycare,” bebernya.

Makanan Lokal Atasi Stunting

Ketua Umum DPP Persagi, Rudatin, menyampaikan, alasan memilih Kota Semarang untuk penyelenggaraan TIN Persagi 2023. Dia mengapresiasi Pemkot Semarang yang melakukan gerakan masif untuk menangani stunting.

“Semarang itu menjadi salah satu proyek percontohan, bagaimana pemerintah daerahnya, kepedulian terhadap masyarakat, sehingga membuat angka stunting cukup turun baik di Kota Semarang,” kata Rudatin.

“Wali Kota ini sangat peduli, care terhadap masyarakatnya terkait dengan stunting. Bahkan beliau kemarin pertemuan terakhir kita expert meeting di Jakarta, beliau salah satu pembicara narasumber. Karena sudah melakukan (penanganan) dengan baik dan hasilnya cukup baik,” lugasnya.

Penanganan stunting dengan melibatkan seluruh stakeholder sehingga penurunan kasus terjadi secara masif. Selain itu, program-program yang dilakukan juga dinilai tepat sasaran termasuk pemberdayaan potensi lokal.

“Bagaimana pemberdayaan masyarakat bahan makanan lokalnya digunakan untuk kasus-kasus penurunan stunting dan menggunakan sumber daya. Jadi bagaimana Wali Kota membuat semua institusinya ikut bergotong-royong rame-rame kolaborasi dari berbagai institusi mengerjakan proyek stunting ini menekan angka penurunan stunting sehingga keberhasilannya cukup membanggakan,” pungkasnya.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network