Proses pembuatan busana dari sampah plastik ini melibatkan siswa kelas 8, yang telah menjalani pelatihan selama dua pekan. Khususnya, dalam pembuatan busana, kelas 8A hingga 8H telah bekerja keras di bawah bimbingan para guru.
“Kita sudah melaksanakan selama dua pekan di Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila di kelas 7 dan 8. Untuk fashion show kelas 8, dan untuk kelas 7 suara demokrasi. Juga sudah sampai ditutup dengan orasi dengan simulasi Pemilos (Pemilihan Ketua OSIS),” tutur dia.
Kreativitas mereka tidak berhenti di sana. SMPN 26 Semarang juga membeli sampah-sampah yang dikumpulkan siswa sebagai tambahan uang saku. Selajutnya, sampah-sampah itu dijual kembali kepada pengepul.
Selain itu, sekolah juga melangkah lebih jauh dengan mengembangkan ekoenzim. Mereka mendatangkan narasumber dari luar untuk membimbing siswa dalam pembuatan enzim yang dapat mengubah sampah-sampah daun menjadi pupuk.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait