Fenomena "Naik Honda" sebagai Budaya Populer di Masyarakat Jawa, Bikin Mesem!

Taufik Budi
Fenomena "Naik Honda" sebagai Budaya Populer di Masyarakat Jawa, Bikin Mesem! (Ilustrasi/Ist)

Budaya ini juga memengaruhi bahasa sehari-hari. Orang seringkali menggambarkan kendaraan bermotor mereka dengan mengatakan "hondaku," meskipun mereka sebenarnya menggunakan merek sepeda motor lain.

Ini mencerminkan brand Honda secara tradisional telah melekat dalam kesadaran masyarakat Indonesia. Walau Honda masih menjadi salah satu produsen sepeda motor terkemuka di Indonesia, fenomena ini tidak hanya mencerminkan dominasi merek Honda, tetapi juga mewakili budaya otomotif telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Fenomena ini, meskipun lucu, memperlihatkan sejarah dan budaya bisa berpengaruh dalam pola berbicara dan persepsi sehari-hari. Meskipun perkembangan industri otomotif telah berkembang pesat, budaya "Naik Honda" masih tetap menjadi nostalgia bagi banyak kalangan untuk mengingat era ketika Honda adalah satu-satunya pilihan yang tersedia.

“Ya benar, masih banyak tetangga saya yang bilang kalau naik motoritu ya naik Honda. Sering kalau mau pinjam ke rumah itu bilangnya “Pinjam hondamu”, padahal saya ada beberapa merek motor. Tapi ya enggak apalah, saya dan semua orang tahu maksudnya,” ujar Etik, warga Semarang yang berumur lebih dari setengah abad.

Dilansir dari Wikipedia, perkembangan ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor mengakibatkan perubahan komposisi kepemilikan saham di Honda. Pada 2001, PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan dimerger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor. Komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan, yang masih bekerja sama dengan HRC Indonesia.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan. Pabrik pertama berlokasi di Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik kedua berlokasi di Kelapa Gading. Pabrik ketiga berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik keempat berlokasi di Karawang.

PT AHM saat ini memiliki kapasitas produksi 5,8 juta unit sepeda motor per tahun. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT AHM adalah pencapaian produksi ke 50 juta pada 2015. Capaian ini merupakan prestasi pertama yang berhasil diraih industri sepeda motor di Indonesia bahkan tingkat ASEAN.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network