BANJARNEGARA, iNewsJoglosemar.id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, memiliki cara unik untuk mengajak pelajar melek politik. Dia membawa wayang Gatotkaca ke sekolah dan menyampaikan kisah kesatria berjuluk otot kawat balung wesi tersebut.
Kegiatan bernama “Wakil Rakyat Mengajar (WRM)” itu berlangsung SMA Negeri 1 Bawang, Kabupaten Banjarnegara, belum lama ini. Tema yang diusung adalah “Generasi Muda, Politik, & Budaya,” menekankan pentingnya generasi muda dalam kehidupan politik serta pelestarian budaya.
"Kita tahu bahwa Gatotkaca ini tokoh pewayangan yang merepresentasikan anak-anak muda. Sejak lahirnya hingga dimasukkan ke kawah Candradimuka, hingga kemudian muncul menjadi ksatria sakti mandraguna,” kata Ferry ditemui di ruang kerjanya.
“Begitu pula anak muda, para pelajar, kini juga sedang dalam masa persemaian di sekolah-sekolah. Sehingga pendidikan politik dan pemahaman budaya lokal perlu terus ditekankan kepada mereka,” lanjut pria murah senyum itu.
Dalam kegiatan itu, selain ditampilkan pertunjukan wayang juga juga berisi beragam hiburan budaya. Sinden tak hanya menembang mengiringi kisah pewayangan tetapi juga turut menghibur ratusan pelajar.
Acara semakin meriah ketika para pelajar perempuan mendapat kesempatan untuk menampilkan karya seni berupa tarian di atas panggung. Selain itu, pelajar diajak berinteraksi dan berdialog langsung dengan wakil rakyat.
“Harapannya generasi milenial ini dapat lebih terlibat dalam pembangunan masyarakat sekaligus berperan dalam melestarikan kearifan lokal,” tandasnya.
Kepala SMA Negeri 1 Bawang, Triyatno, menyambut baik program kegiatan dari DPRD, terutama karena dihadiri langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah. Dia berharap WRM dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap realitas politik dan kekayaan budaya Indonesia.
"Dengan WRM, diharapkan dapat menciptakan momentum positif mendekatkan hubungan antara pemimpin dan generasi muda, serta merangsang minat mereka untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan dan pelestarian budaya Indonesia," kata Triyatno.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait