Meskipun telah belajar sekira 4 tahun, Hemi tidak langsung menjadi seorang MUA yang sukses. Dia awalnya fokus melayani merias pengantin dengan adat Jawa. Namun, dalam perjalanannya dia lebih menikmati merias tokoh-tokoh fantasi seperti cosplay atau karakter anime.
"Saya menikmati merias tokoh-tokoh fantasi karena itu memberikan kebebasan ekspresi dan imajinasi yang lebih besar. Sementara kalau adat tradisional itu kan ada aturan baku, jadi harus mengikuti aturan itu," jelas Hemi.
Biaya yang dipatok bervariasi tergantung pada jenis makeup yang dilakukan. Makeup standar seperti untuk kondangan atau wisuda seharga minimal Rp150.000, sementara untuk makeup pengantin seharga minimal Rp1 jutaan.
“Kalau untuk merias tokoh fantasi itu minimal Rp250.000, karena ittu tidak hanya makeup tapi juga ada lukisan-lukisan. Tokoh fantasi ini macam-macam misal seperti boneka Barbie, atau tokoh anime lainnya,” jelas dia.
Hemi bergabung dengan Rumah BUMN Semarang milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak pandemi Covid-19, atau pada 2020. Profesinya sebagai MUA relatif berhenti saat itu, karena ada aturan menjaga jarak atau physical distancing.
“Dulu enggak ada kegiatan sama sekali, terus untuk mengisi pengetahuan biar tetap bisa berkembang saya bergabung dengan Rumah BUMN Semarang. Dengan saya ikut di sini menambah relasi dan banyak pelatihan,” ujarnya.
“Kemarin itu kan saya belum bisa TikTok, terus di sini memfasilitasi untuk belajar sosial media TikTok selama 10 kali pertemuan. Jadi lumayan sekarang, TikTok saya sudah mulai ramai dengan konten makeup,” lanjut perempuan kelahiran Temanggung itu.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait