SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Prof. Dr. Roberto Tottoli, Rektor Universitas Naples l'Orientale, Italia, memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip), Jumat (5/7/2024). Kuliah umum bertajuk "Islam and Middle East Studies in Europe: Historical and Contemporary Overview".
Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Senat Fisip Undip itu dibuka oleh Wakil Rektor 4 Undip Dr. Wijayanto dan Dekan Fisip Undip, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin., dan dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta sejumlah undangan. Dalam sambutannya, Dr. Teguh Yuwono menekankan pentingnya pemahaman mengenai studi Islam dan Timur Tengah di Eropa, baik dari perspektif historis maupun kontemporer.
Prof. Dr. Roberto Tottoli, sebagai narasumber utama, memaparkan berbagai aspek tentang studi Islam dan Timur Tengah berkembang di Eropa, mulai dari masa lalu hingga kondisi terkini. Dia menjelaskan tentang berbagai pendekatan yang digunakan oleh akademisi Eropa dalam mengkaji Islam dan Timur Tengah, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam konteks studi tersebut.
Dalam sesi tanya jawab, Prof. Tottoli menjawab berbagai pertanyaan mahasiswa tentang kebebasan beragama di Italia, terutama bagi mahasiswa Muslim asal Semarang yang berencana melanjutkan pendidikan di Italia. Menurutnya, kebebasan beragama di Italia cukup terjamin, baik bagi pendatang baru maupun yang sudah lama menetap.
"Kita harus membedakan antara mereka yang baru datang dan yang sudah lama tinggal di Italia. Mereka sebenarnya tidak ada masalah karena cukup bisa membaur atau berintegrasi dengan baik," jelas Prof. Tottoli.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun Italia memiliki berbagai agama, masalah integrasi tidak pernah menjadi kendala. "Untuk mahasiswa baru yang baru datang juga tidak ada masalah sama sekali bila ingin melakukan ibadah. Karena terdapat 2 juta Muslim di Italia," lanjutnya.
Prof. Tottoli menjelaskan bahwa Universitas Naples l'Orientale memfasilitasi berbagai latar belakang agama dalam kegiatan belajar, riset, dan penelitian. "Di kampus Naples ini, kita memfasilitasi untuk belajar, riset, dan penelitian. Di situ juga ada banyak latar belakang agama. Islam dan lainnya semua ada. Mereka dipersilakan untuk penelitian, karena agama adalah urusan masing-masing mau ke musala atau gereja, silakan masing-masing," ujar Tottoli.
Ia menekankan bahwa kampus tersebut memberikan kesempatan bagi semua agama untuk berdoa bersama, namun menegaskan bahwa kampus adalah tempat untuk belajar, bukan tempat ibadah. "Mereka juga ada kesempatan membuka ruang untuk semua agama agar bisa berdoa bersama. Tapi ini kampus dan bukan tempat ibadah," tandasnya.
Kuliah umum ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan prinsip terkait nota kesepahaman (MoU) antara Undip dan Universitas degli Studi di Napoli l'Orientale (Unior). Kedua pihak akan menandatangani dokumen MoU dan membahas kemungkinan kerja sama pendidikan dan penelitian antara Undip dan Unior.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait