JOGJA, iNewsJoglosemar.id – Demi memuaskan pasangannya dalam urusan ranjang, seorang kakek sebut saja Mr. X, nekat memasang lima ring di alat kelaminnya. Parahnya, ring yang digunakan adalah aksesori yang dia temukan terpasang pada tas milik istrinya.
Alih-alih menambah kejantanan, tindakan ini justru menjadi bumerang. Masalah muncul ketika ring yang dipasang di alat kelamin Mr. X ternyata tidak bisa dilepas. Hal ini menyebabkan kepanikan bagi pria berusia 50 tahun tersebut dan istrinya, apalagi ring-ring tersebut menimbulkan rasa sakit yang luar biasa ketika hendak dilepas.
Sang istri kemudian membawanya ke rumah sakit. Namun, di rumah sakit, ring tersebut tetap tidak bisa dilepas. Akhirnya, pasangan suami istri ini mendatangi markas pemadam kebakaran Kota Yogyakarta untuk meminta bantuan.
Kepala Seksi Operasional Penyelamatan dan Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun Damkarmat Kota Yogyakarta, Diliyanto Judho Asmoro, membenarkan peristiwa tersebut. Pasangan suami istri tersebut tiba di markas pemadam kebakaran pada Jumat (19/7/2024) siang, sekitar pukul 13.17 WIB.
"Benar, mereka datang ke markas sekitar pukul 13.17 WIB," ujarnya.
Petugas pemadam kebakaran segera memberikan pertolongan dengan mencoba memotong ring yang terpasang di alat kelamin Mr. X. Namun, upaya ini tidak mudah karena alat kelamin pria tersebut sudah sempat bengkak. Petugas mengalami kesulitan karena ring-ring tersebut memiliki lima ulir dan ruang sempit, sehingga harus sangat berhati-hati.
"Karena melibatkan alat vital, kami juga bekerja sama dengan petugas medis PSC Kota Jogja," tambahnya.
Setelah berjuang selama 30 menit, petugas akhirnya berhasil memotong semua ring yang terpasang di alat kelamin Mr. X. Berdasarkan keterangan dari Mr. X, ia nekat memasang cincin tersebut setelah mendapatkan gurauan dari temannya. Temannya menyuruhnya memakai cincin di kemaluannya demi meningkatkan kejantanan.
"Tadi malam benar-benar dimasukkan memakai ring lima ulir yang biasanya dipakai di ujung tas-tas wanita. Tidak bisa dilepas, sempat ke RS tapi tidak bisa juga, baru kemudian ke damkar," pungkas Diliyanto.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait