Olah Remukan Beras dan Tulang Ikan Sotong, Mahasiswa Undip Raih Medali Perak di Jepang

Taufik Budi
Olah Remukan Beras dan Tulang Ikan Sotong, Mahasiswa Undip Raih Medali Perak di Jepang (Ist)

TOKYO, iNewsJoglosemar.id – Prestasi membanggakan diraih oleh lima mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dalam ajang Japan Design Idea and Invention Expo (JDIE) 2024. Mereka berhasil meraih Medali Perak dengan inovasi mereka dalam mengolah remukan beras (menir) dan tulang ikan sotong.

Tim terdiri dari Hly Tyas Ajeng Kartika Dewi (S1 Teknik Kimia 2021), Fiqi Ainul Izza Maulana (S1 Teknik Kimia 2020), ⁠Azidane Adipramana Widyadha (S1 Teknik Kimia 2021), ⁠Kharissa Nasher (S1 Teknik Kimia 2021), dan ⁠Muhammad Rafii Zaki (S1 Teknik Kimia 2021).

Japan Design Idea and Invention Expo (JDIE) adalah ajang expo internasional yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Associations dan Chizal Corporation pada 6-7 Juli 2024 di Ariake Garden Conference Center, Tokyo. Expo ini diikuti oleh 343 tim dari berbagai negara, termasuk Jepang, Thailand, Taiwan, Iran, Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan lainnya.

Hly Tyas Ajeng Kartika Dewi menjelaskan inovasi yang dibawa oleh tim Undip adalah rekonstruksi beras menir yang difortifikasi kalsium menggunakan tulang ikan sotong. Ide ini muncul dari keprihatinan terhadap rendahnya konsumsi kalsium di negara-negara Asia Tenggara.

“Kami berharap inovasi ini dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang,” ungkapnya kepada iNews, Senin (29/7/2024).

Proses pengembangan karya ini melibatkan beberapa tahap penting. Pertama, tim mempertimbangkan pemanfaatan bahan baku yang kurang dimanfaatkan namun memiliki nilai nutrisi tinggi. Kemudian, mereka melakukan proses pengolahan yang tepat agar tidak merusak nutrisi. Terakhir, dilakukan analisis hasil untuk memastikan keberhasilan pengolahan.

“Tantangan terbesar yang kami hadapi adalah mempersiapkan dan meningkatkan kualitas karya yang kami bawa ke ajang JDIE,” ungkap Hly Tyas warga Kabupaten Semarang itu.

Dengan bimbingan dari dosen mereka, Prof. Dr. nat. tech. Siswo Sumardiono, ST, MT, tim berhasil mengatasi tantangan tersebut. Keunggulan karya tim Undip juga terletak pada inovasi di sektor pangan yang berfokus pada makanan pokok.

“Mungkin jika dilihat dari peserta lainnya yang membawa karya di sektor pangan belum banyak yang menyinggung makanan pokok. Sehingga keunggulan karya kami yaitu beras fortifikasi kalsium yang kami tujukan sebagai pangan fungsional,” jelas alumnus SMAN 1 Ungaran tersebut.

“Selain itu, juga pemanfaatan beberapa bahan dasar yang mudah didapat namun kurang diminati. Tentunya karya ini menguntungkan tidak hanya konsumen, namun juga petani dan nelayan. Itu yang menjadi kunci kemenangan kami dalam meraih perak,” katanya bangga.

Setelah memenangkan kompetisi ini, mereka berencana untuk terus mengembangkan produk agar dapat meningkatkan nilai nutrisinya. “Kami akan kembangkan lagi produk ini sehingga dapat meningkatkan nilai nutrisinya untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dengan lebih baik,” tambah Hly Tyas.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network