Guguran Lava Gunung Merapi Capai 1.800 Meter, Warga Diimbau Waspada

Taufik Budi
Guguran Lava Gunung Merapi Capai 1.800 Meter, Warga Diimbau Waspada (Ist)

MAGELANG, iNewsJoglosemar.id - Dalam laporan pengamatan terbaru mengenai aktivitas Gunung Merapi pada 24 Agustus 2024, teramati bahwa guguran lava mencapai jarak maksimum 1.800 meter ke arah Kali Bebeng. Dengan status yang ditetapkan pada Level III (Siaga), masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi diimbau untuk tetap waspada terhadap berbagai potensi bahaya yang mungkin terjadi.

Pengamatan visual menunjukkan bahwa Gunung Merapi tertutup kabut, dan meskipun tidak ada asap kawah yang teramati, aktivitas vulkanik yang meningkat ini menjadi perhatian serius. Tercatat satu kali awan panas guguran dan 17 kali guguran lava, menunjukkan bahwa suplai magma masih berlangsung. Aktivitas ini dapat memicu terjadinya awan panas di daerah potensi bahaya, menambah risiko bagi masyarakat.

Dari sisi seismik, Gunung Merapi mencatatkan 31 kali gempa guguran dengan amplitudo bervariasi, memberikan gambaran adanya tekanan yang signifikan di dalam gunung. Durasi gempa bervariasi antara 46,16 hingga 166,44 detik, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik sedang dalam kondisi yang aktif dan perlu diperhatikan oleh masyarakat di sekitarnya.

Sebagai langkah antisipasi, pihak berwenang telah memberikan rekomendasi bagi masyarakat yang tinggal di area rawan. Potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, dengan area yang terkena dampak termasuk Sungai Boyong. Jarak luncur guguran lava yang mencapai 1.800 meter menunjukkan bahwa masyarakat harus menghindari daerah tersebut demi keselamatan.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat hujan. Kelembaban yang tinggi di sekitar Gunung Merapi dapat meningkatkan risiko terjadinya lahar, yang berpotensi membahayakan warga yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu, perhatian terhadap cuaca dan kondisi lingkungan sangat penting.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah yang dianggap berpotensi berbahaya. Penggunaan masker dan penutupan jendela rumah disarankan sebagai langkah antisipasi terhadap gangguan akibat abu vulkanik yang mungkin muncul dari aktivitas erupsi.

Pihak berwenang akan terus memantau perkembangan situasi di Gunung Merapi dan akan segera meninjau kembali tingkat aktivitas gunung jika terdapat perubahan yang signifikan. Dengan informasi yang tepat dan tindakan yang cepat, diharapkan keselamatan masyarakat dapat terjaga selama periode aktivitas Gunung Merapi yang meningkat.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network