Kafe Angkringan Pucu'e Kendal, Harmoni Alam dan Teknologi di Lereng Gunung Ungaran

Taufik Budi
Kafe Angkringan Pucu'e Kendal, Harmoni Alam dan Teknologi di Lereng Gunung Ungaran (Taufik Budi)

Kopi Organik

Selama tiga tahun, dari 2017 hingga 2019, Wahyudi dan para petani baru bisa melihat perbedaan nyata dalam hasil kopi mereka setelah beralih ke metode organik. “Rasanya berbeda, tanamannya juga berbeda. Sekarang, banyak petani yang mulai menggunakan pupuk organik, dan kopi yang dihasilkan di sini adalah kopi organik,” ujarnya.

Kopi jenis Robusta dan Arabika yang ditanam di Dusun Gunungsari memiliki cita rasa unik berbeda dari di daerah lain. “Meskipun Robusta identik dengan rasa pahit, kopi di sini berbeda, ada rasa lain. Di sini, kami juga menanam Arabika yang memiliki cita rasa asam jeruk karena dulu, tahun 1980-an, daerah ini adalah sentral jeruk,” jelas Wahyudi.

Saat ini, 40% kopi yang ditanam di Dusun Gunungsari adalah Arabika, sementara 60% lainnya jenis Robusta. Permintaan pasar untuk arabika meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir, bahkan sebelum panen raya, stok kopi sudah habis terjual.

“Alhamdulillah, tahun ini panen rayanya cukup bagus. Kami memproses sekitar 6 ton kopi Arabika,” kata Wahyudi.

Keunikan rasa menarik perhatian pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah. Bahkan pada 2019, PT PLN Indonesia Power Semarang Power Generation Unit (PGU), juga tergerak memberikan bantuan sumber daya listrik ke kafe tersebut dengan memanfaatkan aliran air pegunungan.

Pengunjung mendapat pengalaman menikmati kopi yang disajikan dengan cita rasa lokal, sambil merasakan hembusan angin sejuk dan suara gemericik air sebagai sumber listrik kafe. Selain itu, kafe ini juga memberikan edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga lingkungan dan teknologi ramah lingkungan seperti mikrohidro dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini pengalaman yang sangat menarik. Saya melihat ada pembangkit listrik mikrohidro, sungguh upaya masyarakat yang bagus berkaitan dengan energi ramah lingkungan,” kata salah satu pengunjung, Mibhani.

Ia terkesan dengan penggunaan pembangkit listrik mikrohidro yang dikelola masyarakat setempat. Menurutnya, inovasi ini adalah langkah yang luar biasa, menggunakan potensi alam untuk membuka lapangan pekerjaan.

“Energi mandiri seperti ini adalah langkah yang bagus, bisa digunakan seluas-luasnya tanpa biaya tambahan. Ini suatu contoh untuk daerah yang lain,” tambahnya.

Editor : Enih Nurhaeni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network