Tips dan Trik Mengendarai Honda Beat untuk Pemula agar Lebih Nyaman di Jalan

Taufik Budi
Tips dan Trik Mengendarai Honda Beat untuk Pemula agar Lebih Nyaman di Jalan (Ist)

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Bagi pengendara pemula, motor Honda Beat menjadi pilihan favorit karena ukurannya yang ramping dan mudah dikendalikan. Rini Pramudita, seorang instruktur safety riding di Semarang, memberikan beberapa tips agar para pemula bisa mengendarai Honda Beat dengan aman dan nyaman, terutama di jalan perkotaan yang cukup padat.

Menurut Rini, yang pertama perlu dikuasai oleh pemula adalah posisi berkendara yang benar. "Pastikan posisi duduk tegak dengan tangan memegang stang dengan rileks. Jangan terlalu tegang, karena itu bisa membuat cepat lelah," jelasnya.

Rini juga menyarankan pengendara untuk tidak memegang stang terlalu keras, terutama saat berada di kecepatan rendah. Dengan begitu, manuver motor di jalan padat menjadi lebih mudah.

"Banyak pemula yang merasa perlu memegang stang erat-erat, padahal itu membuat kendali jadi kurang fleksibel. Pegang saja dengan santai dan biarkan tangan mengikuti gerakan motor," sarannya.

Selanjutnya, Rini mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan terutama saat melewati jalan yang tidak rata atau bergelombang. Teknik ini akan sangat membantu untuk menjaga kestabilan, terutama bagi pengendara pemula yang belum terbiasa.

"Saat menghadapi jalan rusak, lebih baik kurangi kecepatan dan fokuskan bobot tubuh di tengah. Ini akan membantu motor tetap stabil dan nyaman dikendalikan," tambahnya.

Untuk meningkatkan kenyamanan, pengendara juga disarankan mengatur kecepatan sesuai dengan kondisi jalan. Kecepatan yang stabil juga mempermudah pemula untuk menyesuaikan ritme kendaraannya.

"Di jalan perkotaan yang ramai, sebaiknya gunakan kecepatan yang tidak terlalu tinggi, cukup 30-40 km/jam. Ini membantu pengendara merespons lebih cepat bila ada kendaraan atau pejalan kaki yang tiba-tiba melintas," terang Rini.

Bagi pemula, rem juga perlu digunakan dengan teknik yang tepat. Rini menyarankan untuk tidak langsung menekan rem depan saja saat ingin berhenti. Kombinasi rem depan dan belakang membantu motor berhenti dengan lebih stabil.

"Gunakan rem depan dan belakang secara bersamaan. Kalau hanya mengandalkan rem depan, terutama di kecepatan tinggi, motor bisa kehilangan kendali dan membuat pengendara terpental," jelasnya.

Tidak hanya soal teknik dasar, pemula juga perlu membiasakan diri dengan memperhatikan area blind spot di sekitar mereka, terutama ketika hendak berbelok atau pindah jalur. Kewaspadaan ini membantu mengurangi risiko tabrakan di jalan.

"Pastikan untuk selalu melihat spion dan beri sinyal lampu sein sebelum berpindah jalur. Ini penting agar pengendara lain tahu pergerakan kita," kata Rini.

Rini menambahkan bahwa banyak pengendara pemula yang meremehkan pentingnya menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Jarak aman ini biasanya satu hingga dua meter, tergantung dari kecepatan.

"Selalu beri jarak aman, terutama jika kendaraan di depan tiba-tiba berhenti mendadak. Dengan memberi jarak, kita punya waktu untuk merespons tanpa perlu panik," ujarnya.

Selain teknik dasar, Rini juga menyarankan pengendara pemula untuk menggunakan peralatan berkendara yang lengkap dan sesuai standar, seperti helm, jaket, dan sarung tangan. Rini menambahkan bahwa perlengkapan berkendara lainnya seperti jaket dan sarung tangan juga penting untuk melindungi tubuh dari cedera ringan.

"Helm itu wajib dan sebaiknya pilih yang SNI. Helm bisa melindungi kepala dari benturan yang fatal," pesannya.

Menjaga postur tubuh yang rileks dan beradaptasi dengan lingkungan jalan sekitar juga menjadi kunci berkendara yang nyaman. Rini menyarankan untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru, terutama saat kondisi jalan macet.

"Jangan panik ketika terjebak macet atau harus berhenti di tengah jalan. Tetap kendalikan napas dan fokus pada sekeliling," ujarnya. Sikap tenang ini akan membantu pemula untuk lebih percaya diri dan tidak mudah lelah.

Menurut pengalaman Rini, belajar berkendara motor tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga mental dan kewaspadaan. Kedisiplinan dalam menerapkan teknik berkendara yang benar akan membawa banyak manfaat jangka panjang bagi pengendara.

“Saat berkendara, kita harus berpikir cepat, tetapi tetap tenang dan hati-hati. Ketanggapan dalam merespons situasi akan berkembang seiring waktu,” ungkapnya.

Selain teknik berkendara yang tepat, pemula juga disarankan untuk lebih sering berlatih di tempat yang aman sebelum menghadapi kondisi jalan yang ramai. Rini mengungkapkan bahwa latihan di lapangan yang lebih tenang akan membantu membangun kepercayaan diri.

“Latihan rutin, meski hanya berputar-putar di sekitar lingkungan, akan membantu kita lebih mengenal motor dan meningkatkan kontrol,” jelasnya.

Untuk pengendara motor Honda Beat yang baru, latihan juga bisa difokuskan pada teknik menikung dengan aman, terutama di jalanan yang sempit. Rini menjelaskan bahwa teknik menikung harus dilakukan dengan perlahan dan tanpa menambah kecepatan mendadak.

"Jika kita menikung dengan pelan dan kontrol yang baik, risiko jatuh atau selip bisa diminimalisir," sarannya. Teknik ini bisa membantu pemula semakin nyaman dan percaya diri saat berkendara.

Dengan konsistensi dalam latihan dan perhatian pada detail keselamatan, para pemula bisa merasa lebih nyaman dan aman menggunakan Honda Beat di jalanan perkotaan maupun di lingkungan padat.

"Memang awalnya perlu proses, tapi dengan ketekunan dan kehati-hatian, berkendara akan menjadi lebih menyenangkan," tutur Rini dengan senyuman.

Rini juga menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan berkala pada motor, terutama sebelum bepergian jauh. Bagian-bagian seperti rem, tekanan angin ban, dan oli mesin perlu dicek agar motor tetap dalam kondisi prima.

"Banyak pemula yang mengabaikan pemeriksaan ini, padahal ini penting untuk memastikan motor siap digunakan dan tidak mengalami kendala di tengah jalan," ungkap Rini.

Pemeriksaan tersebut bisa dilakukan di bengkel resmi Honda untuk memastikan kualitas servis yang optimal. Rini juga merekomendasikan pengguna pemula untuk memahami kapan waktu yang tepat untuk servis rutin, misalnya setiap 2.500 kilometer atau sesuai panduan buku manual.

Rini menambahkan, “Penggunaan bengkel resmi memberikan jaminan bahwa suku cadang yang digunakan asli dan sesuai standar motor Honda. Dengan demikian, performa motor akan tetap terjaga.”

Selain pemeriksaan fisik motor, Rini juga mengingatkan pentingnya memahami rambu-rambu lalu lintas dan peraturan berkendara. Mematuhi peraturan lalu lintas dapat mengurangi risiko kecelakaan dan membantu pemula beradaptasi lebih baik di jalan.

"Pengendara pemula sering kali fokus pada teknik mengemudi tetapi melupakan peraturan lalu lintas. Ini penting, terutama di jalan raya yang padat kendaraan," tegasnya.

 

Editor : Enih Nurhaeni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network