Praktis dan Gratis
Bank Mandiri mencatat, hingga Desember 2024, pengguna aplikasi Livin’ Merchant di Jawa Tengah telah mencapai 3,2 juta pengguna. Dari jumlah tersebut, sebanyak 228.000 merupakan UMKM yang telah memanfaatkan aplikasi ini dalam operasional mereka.
"Fitur Livin’ Merchant yang paling banyak digunakan adalah layanan QRIS. Ini karena sistem ini sangat praktis dan gratis. Pelaku UMKM tidak perlu repot menyediakan uang kembalian, sementara konsumen juga merasa lebih nyaman dengan pembayaran digital," ungkap Andhika Hendro Dwiantoro, Transaction Banking Retail Head Bank Mandiri Region VII/Jawa 2.
Bank Mandiri telah menghadirkan dua inovasi digital utama untuk mendukung transaksi keuangan masyarakat, yaitu EDC (Electronic Data Capture) dan Livin’ Merchant. "Namun, dari kedua inovasi tersebut, yang paling banyak digunakan masyarakat adalah Livin’ Merchant karena fleksibilitas dan kemudahannya," tambah Andhika.
Selain memudahkan transaksi, Bank Mandiri juga memberikan pelatihan kepada UMKM binaannya. "Edukasi yang kami berikan mencakup bagaimana pencatatan transaksi yang baik, manajemen stok, hingga pemanfaatan dana usaha untuk ekspansi bisnis," lugasnya.
Pelatihan ini juga mencakup pemahaman terkait penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Bank Mandiri mendorong UMKM untuk mulai mengadopsi kemasan ramah lingkungan serta efisiensi energi dalam operasionalnya, seperti beralih ke listrik daripada gas.
Dampak dari inovasi digital ini mulai terasa. Dengan adanya pencatatan digital di Livin’ Merchant, Bank Mandiri dapat menilai kelayakan kredit UMKM lebih cepat. "Misalnya, jika sebuah UMKM menggunakan QRIS selama tiga hingga empat bulan berturut-turut, kami bisa melihat pola transaksi mereka. Ini akan menjadi dasar dalam memberikan pembiayaan yang sesuai," tambah Retno Widyayanti, Regional Transaction and Consumer Head Bank Mandiri Region VII/Jawa 2.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait