SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Jumlah perempuan muda yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas menunjukkan angka yang memprihatinkan. Di Jawa Tengah, 56% pengendara wanita yang mengalami kecelakaan berada pada rentang usia 20–29 tahun—kelompok usia yang dikenal aktif dan ekspresif di jalan raya.
Data ini diungkap dalam seminar “Persimpangan Aman, Cantik Sampai Tujuan” yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini di Hotel Kotta Semarang, Jumat (18/4/2025). Acara ini dihadiri 63 perempuan dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, pekerja, hingga ibu muda.
Seminar dirancang untuk menyampaikan edukasi keselamatan berkendara secara menyenangkan. Sekaligus membekali perempuan dengan tips menjaga penampilan saat berkendara—menunjukkan bahwa menjadi aman tak berarti harus mengorbankan sisi elegan.
“Persimpangan adalah zona paling rawan karena banyak pengendara abai terhadap aturan,” ujar AKP Uki Ambariana Adjie, SH, MH, Kanit Dikmas Subdit Kamsel Dit Lantas Polda Jateng yang menjadi narasumber utama.
Menurutnya, 27% dari total kecelakaan di wilayahnya melibatkan pengendara perempuan, dan sebagian besar terjadi di area persimpangan yang menuntut tingkat kewaspadaan tinggi. Salah satu penyebab utama tingginya angka kecelakaan adalah kurangnya kesadaran terhadap zona-zona rawan.
Banyak pengendara perempuan muda tidak sepenuhnya memahami bahaya yang bisa muncul di area seperti perempatan, simpang tanpa lampu lalu lintas, dan jalan-jalan padat saat jam sibuk.
Oke Desiyanto, ST, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, dalam sesi berikutnya mengajak peserta untuk lebih memahami teknik berkendara aman menggunakan alat simulasi Honda Riding Trainer. Ia menjelaskan bahwa 93% kecelakaan terjadi karena tiga hal: tidak mengenali kondisi jalan dan kendaraan, melanggar batas kecepatan, serta tidak menjaga jarak aman.
“Simulasi ini membuka mata kita bahwa kebiasaan sepele seperti tidak memeriksa rem atau mengabaikan spion bisa berakibat fatal, terutama di persimpangan,” ungkap Oke.
Oke Desiyanto menutup acara dengan pesan kuat, “Dengan menggabungkan kewaspadaan di persimpangan, pengetahuan etika berkendara, serta semangat Kartini, perempuan Indonesia bisa menjadi pengendara yang tangguh, mandiri, dan tetap inspiratif. Selamat Hari Kartini, mari kita semua cantik sampai tujuan.”
Meski tema utama adalah keselamatan, seminar ini tetap menyelipkan sentuhan kecantikan, sesuai semangat Kartini yang menginspirasi perempuan untuk tetap tampil percaya diri. Raihan Ayu, Wardah Youth Ambassador 2023 dan 2024, membagikan trik menjaga penampilan saat berkendara tanpa mengesampingkan proteksi.
“Kecantikan bukan halangan untuk jadi pengendara yang andal. Dengan persiapan tepat, kita bisa tampil percaya diri dan tetap on poin di tujuan,” ujarnya, sembari mendemokan teknik touch-up kilat yang tetap aman dilakukan saat istirahat perjalanan.
Sesi tanya jawab berlangsung aktif. Sinta, salah satu peserta, mengungkapkan antusiasmenya. “Saya baru tahu cara membaca tanda jalan di persimpangan yang sebelumnya saya abaikan. Dan bonusnya, dapat tips skincare yang praktis,” ucapnya.
Panitia penyelenggara menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bentuk apresiasi terhadap peran perempuan di ruang publik, termasuk jalan raya. “Kartini masa kini harus sadar akan pentingnya keselamatan. Tampil cantik dan percaya diri boleh, tapi harus dibarengi dengan etika dan teknik berkendara yang benar,” ujar moderator.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait