Pada awal gim kedua, kedua pemain tersebut sama-sama tampil ngotot dan mengambil inisiatif serangan. Kejar-kejaran poin pun terjadi dan kedudukan terus imbang hingga menginjak angka 5-5. Namun, smash tajam beruntun di depan net dari Jojo membuatnya memimpin dua angka dari Prannoy.
Berada dalam tekanan Jojo, membuat Prannoy mulai kehabisan stamina. Pukulannya pun mulai kurang akurat dan beberapa kali melebar jauh dari lapangan. Keadaan itu memberikan poin cuma-cuma untuk Jojo, yang berhasil memimpin 11-8 pada interval gim kedua.
Usai rehat, permainan Jojo yang menyandang predikat peraih emas Asian Games 2018 semakin gemilang. Lewat jumping smash yang berkali-kali dilancarkannya, dia mendulang poin demi poin hingga unggul 13-9.
Sesudah itu, Prannoy bisa bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 13-13. Namun, pemain berusia 29 tahun itu melakukan kesalahan beruntun hingga Jojo kembali menjauh 18-13.
Meski Prannoy sempat mendekat 18-20, Jojo mampu menemukan sentuhan terbaiknya lagi. Dan akhirnya, Jojo meraih kemenangan pada gim kedua dengan skor 21-18 seusai kok yang dilesatkan Prannoy menyangkut di net.
Ada pun gelar Swiss Open ini merupakan pertama kalinya bagi Jonatan Christie. Dia menjadi tunggal putra keempat Indonesia yang menjuarai ajang tersebut. Dengan hasil tersebut pula, Jojo mengakhiri puasa gelar yang sudah ditahannya hampir tiga tahun.
Terakhir kali dirinya menjadi yang terbaik adalah saat meraih dua gelar beruntun di ajang Selandia Baru Open 2019 dan Australia Open 2019.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait