Ditemukan dalam Kondisi Linglung di Bangkalan
Kabar baik datang pada Senin (9/6/2025) dini hari. Kusnadi ditemukan dalam kondisi linglung di Tanah Merah, Bangkalan, Madura. Informasi penemuan itu berasal dari unggahan media sosial yang dibuat oleh keluarga dan kemudian viral.
Seorang warga yang melihat unggahan tersebut menghubungi keluarga dan menginformasikan bahwa ada seorang pria dengan ciri-ciri serupa Kusnadi di wilayahnya. “Saya dapat pesan WhatsApp sekitar pukul satu dini hari dari seseorang yang mengaku melihat pria dengan ciri-ciri mirip ayah saya,” ujar Teddy.
Untuk memastikan, Teddy melakukan panggilan video dan terkejut ketika wajah ayahnya muncul dalam layar. “Ketika saya video call, ternyata benar itu bapak. Tapi kondisinya terlihat kebingungan, bahkan tidak tahu sedang berada di mana,” ucapnya.
Kondisi Kusnadi saat ditemukan menggambarkan adanya tekanan psikologis. Meski secara fisik terlihat baik, namun ia tampak linglung dan tidak mengenali tempat maupun orang di sekitarnya. Ia langsung dijemput pihak keluarga untuk dibawa pulang ke Sidoarjo guna mendapatkan perawatan dan pendampingan lebih lanjut.
Polisi Mulai Selidiki Latar Belakang Peristiwa
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi soal siapa tiga pria yang diduga mengajak Kusnadi pergi. Namun, laporan keluarga sudah diterima dan sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Kusnadi merupakan tokoh senior PDI Perjuangan yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Timur. Ia juga dikenal sebagai politisi yang cukup vokal selama menjabat. Keputusannya pensiun dan memilih hidup tenang sempat mengejutkan banyak kalangan politikus di Jawa Timur.
Publik pun menanti kejelasan dari kasus ini, mengingat posisi Kusnadi yang cukup strategis dalam peta politik Jatim. Belum ada indikasi apakah peristiwa ini berkaitan dengan urusan pribadi, politik, atau ekonomi.
Namun, keluarga berharap proses hukum berjalan dengan adil dan tuntas. “Kami hanya ingin bapak aman dan bisa pulih. Kami serahkan semua pada pihak kepolisian,” tutur Teddy.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait