2. Menyalip di Persimpangan
Persimpangan merupakan titik paling padat dan tak terduga. Lalu lintas datang dari berbagai arah — ada yang berbelok, menyeberang, atau bahkan berhenti mendadak.
Menyalip di lokasi ini membuat pengendara rentan menabrak kendaraan lain yang tiba-tiba berpindah arah. Belum lagi, pandangan yang sering kali terhalang oleh bangunan, pohon, atau kendaraan besar di sekitar.
“Banyak pengendara mengira persimpangan aman karena lampu hijau, padahal bisa saja ada kendaraan dari arah lain yang belum terlihat. Pandangan terbatas ini membuat manuver menyalip jadi sangat berbahaya,” tambah Oke.
3. Menyalip di Jembatan
Meski tampak lurus dan lebar, jembatan bukanlah tempat yang aman untuk menyalip. Jembatan biasanya tidak memiliki bahu jalan, ruang manuver sangat sempit, dan rentan gangguan angin kencang — terutama di jembatan tinggi.
Jika pengendara tiba-tiba perlu menghindar atau berhenti, tidak ada ruang aman untuk menepi. Ditambah, jarak pandang yang kadang tidak sepenuhnya terbuka menjadikan jembatan lokasi dengan risiko tinggi untuk kecelakaan saat menyalip.
Oke Desiyanto menekankan bahwa keselamatan berkendara bukan hanya soal memakai helm atau lampu menyala, tapi soal memahami kondisi jalan dan membuat keputusan yang benar.
Kecelakaan tidak mengenal usia atau pengalaman. Bahkan pengendara berpengalaman pun bisa celaka karena keputusan yang gegabah. Maka itu, edukasi tentang zona larangan menyalip harus terus digaungkan.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait