Wisata Vintage yang Tak Tergantikan
Pengalaman yang dirasakan warga sangat berkesan. Dewi, penumpang asal Ambarawa, mengaku merinding saat menikmati perjalanan. Ia menyebut suasana dalam kereta sangat khas dan tidak bisa ditemukan di perjalanan kereta modern.
“Pertama kali naik KA uap, sensasinya beda. Gerbongnya antik, desainnya klasik. Saya seperti dibawa kembali ke zaman kolonial. Ini luar biasa,” ujarnya.
“Saya seperti naik mesin waktu. Interiornya klasik, pemandangannya luar biasa, dan yang paling seru adalah suaranya—khas kereta zaman Belanda. Sangat memorable, apalagi bisa melihat Rawa Pening dari jendela terbuka,” ungkapnya.
Senada, Prasetya dari Kulon Progo, Yogyakarta, menyebut kereta uap sebagai alasan utama ia datang ke Ambarawa. Menurutnya, perjalanan kali ini layak dikenang seumur hidup.
“Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Saya sengaja bela-belain ke sini. Lokomotif uap seperti ini sangat langka. Dari suara, getaran, sampai visualnya, semuanya benar-benar vintage,” katanya.
Dalam edisi mendatang, wisatawan bahkan bisa menikmati edisi tematik seperti edisi Kemerdekaan Agustus, di mana penumpang akan diajak mengenakan kostum bangsawan Jawa atau noni Belanda demi memperkuat nuansa klasik.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait