SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Dua abad berlalu sejak jatuhnya Tegalrejo (20 Juli 1825), momen penting yang menandai dimulainya Perang Jawa melawan kolonialisme Belanda. Untuk memperingatinya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB UNDIP) menggelar seminar nasional bertajuk “2 Abad Perang Diponegoro: Inspirasi Semangat Juang Universitas Diponegoro Menatap Masa Depan”, Senin (21/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid di Ruang Sidang Besar FIB UNDIP ini tidak hanya dihadiri sivitas akademika, tapi juga masyarakat luas melalui siaran langsung Zoom Meeting. Seminar tersebut menjadi bentuk refleksi kolektif terhadap semangat juang Pangeran Diponegoro yang tetap relevan dalam membentuk karakter bangsa masa kini.
Dua narasumber utama dihadirkan untuk memperdalam pemahaman tentang figur Diponegoro. Drs. Supriyo Priyanto, M.A., peneliti sejarah Diponegoro, memaparkan secara menyeluruh sisi spiritual, sosial, dan militer tokoh nasional tersebut dalam menghadapi penjajahan.
“Diponegoro bukan sekadar tokoh sejarah, tetapi juga simbol perlawanan yang menyatukan nilai keislaman, kejawaan, dan nasionalisme,” ujar Supriyo.
Supriyo Priyanto mengingatkan bahwa peringatan dua abad jatuhnya Tegalrejo harus dijadikan momen kebangkitan UNDIP sebagai kampus yang mengemban nama besar Diponegoro.
“Ini bukan hanya pengingat sejarah, tapi juga panggilan moral untuk menatap masa depan dengan semangat perjuangan, kemandirian, dan tanggung jawab,” ungkap Supriyo.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait