Masalah Etanol 3,5 Persen
Achmad menuturkan, alasan utama penolakan karena ditemukan adanya campuran etanol 3,5 persen pada base fuel dari kapal kargo MT Sakura. Temuan itu dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan teknis operator SPBU meski sebenarnya masih dalam batas aman yang ditetapkan pemerintah.
“Tapi karena ini menggunakan kargo dari MT Sakura, ini ditemukan secara pemeriksaan ada etanol 3,5 persen. Tapi mereka (SPBU swasta) berkenan pada kargo selanjutnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Vivo dan BP-AKR sempat sepakat membeli BBM impor dari Pertamina dengan jumlah 40.000 barel. Namun, pesanan tersebut batal setelah hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya kandungan etanol.
Achmad menegaskan, penolakan dari operator swasta tidak menutup kemungkinan transaksi bisa kembali berjalan di pengiriman berikutnya. Pertamina tetap membuka peluang kerja sama dengan para operator SPBU non-BUMN jika kualitas pasokan BBM sudah sesuai spesifikasi yang diinginkan.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
