Selain menjadi pusat suplai sembako, RDGTC juga berperan dalam pengembangan potensi ekonomi baru di sektor pangan. Melalui berbagai program pelatihan dan workshop, Republik Dagang Gayeng menyiapkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kesejahteraan pelaku usaha, serta dukungan fasilitas seperti MMT, tenda, dan kegiatan bazar UMKM.
Hermawan menuturkan, konsep Republik Dagang Gayeng lahir dari riset pasar dan kajian mendalam. “Embrionya sudah terbentuk dua tahun lalu, namun enam bulan terakhir kami masifkan kajian lapangan,” ujarnya. Sistem permodalan dijalankan melalui saham anggota, dikelola dan dipasarkan oleh anggota sendiri, sehingga keuntungan dapat kembali kepada para pedagang.
Dengan semangat berdikari dan swadaya, Republik Dagang Gayeng Trade Center diharapkan menjadi model ekonomi mandiri yang tidak bergantung pada sektor lain, sekaligus membuka peluang besar bagi tumbuhnya UMKM di Jawa Tengah.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
