Karena itu, Forum menargetkan hadirnya 177 Posyandu 6 SPM sebagai percontohan di seluruh kelurahan mulai Januari 2025. Daniel menyebutkan bahwa percepatan tersebut akan dilakukan melalui beberapa program strategis seperti pelatihan kader, penyusunan juknis layanan Posyandu 6 SPM, koordinasi lintas sektor, digitalisasi data Posyandu, pelayanan ramah disabilitas, serta kampanye keluarga sehat dan pencegahan stunting.
Tak hanya itu, Forum juga akan membangun kemitraan jangka panjang dengan sektor swasta, akademisi, dan organisasi sosial. “Kami tidak ingin bantuan yang sekali datang lalu hilang. Kemitraan harus punya alur jelas: pelatihan, pendampingan, evaluasi, lalu tindak lanjut,” ujarnya.
Daniel menegaskan bahwa transformasi ini diharapkan mampu menjadikan Posyandu sebagai pusat pemberdayaan keluarga yang inklusif, modern, dan berkelanjutan. Posyandu bukan lagi sekadar “tempat penimbangan”, tetapi menjadi simpul layanan publik yang menghubungkan berbagai kebutuhan masyarakat dengan kolaborasi multisektor.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
