SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Lebih dari dua dekade, Rima Veronica Siombing (43) mengabdikan hidupnya sebagai perawat di SMC RS Telogorejo Semarang. Di balik seragam putih yang ia kenakan sejak 2004, tersimpan perjalanan panjang penuh pengorbanan, ketekunan, dan kesetiaan pada profesi kemanusiaan. Tahun ini, pengabdian itu berbuah manis. Rima resmi menyandang gelar Ners dan dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.
Ibu tiga anak ini bukan perawat baru. Selama 21 tahun, ia setia bekerja melayani pasien di RS Telogorejo. Namun keputusan kembali ke bangku kuliah bukan perkara mudah. Di usia yang tak lagi muda, Rima harus menjalani tiga peran sekaligus: sebagai perawat, mahasiswa, dan ibu rumah tangga.
“Capeknya luar biasa, Mas. Tapi semua bisa dilalui,” kata Rima yang mendapatkan IPK 4.0 usai wisuda dan angkat sumpah profesi Ners di Auditorium SMC RS Telogorejo Semarang, Rabu (18/12/2025).
Tantangan terberat selama menempuh pendidikan profesi bukan soal akademik, melainkan waktu. Ia harus rela mengurangi kebersamaan dengan keluarga demi mengejar pendidikan lanjutan. “Yang paling berat itu meninggalkan keluarga. Waktu di rumah jadi berkurang,” tuturnya.
Namun kelelahan itu terbayar lunas. Selain lulus sebagai Ners, Rima juga terpilih sebagai wisudawan terbaik. Sebuah capaian yang menurutnya tak pernah terbayangkan sebelumnya.
“Saya sangat senang dan bangga. Bangga sebagai perawat, bangga sebagai bagian dari RS Telogorejo,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Ketertarikan Rima pada dunia keperawatan berawal dari pengalaman pribadi. Saat keluarganya pernah dirawat di rumah sakit, ia melihat langsung bagaimana perawat menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan. Seiring waktu, makna profesi itu kian dalam.
“Yang membuat saya bertahan sampai sekarang adalah melihat senyum pasien. Itu kebahagiaan tersendiri,” katanya.
Bagi Rima, gelar Ners bukan sekadar pencapaian akademik, melainkan penegasan atas pengabdian panjang yang telah ia jalani.
“Ini bukan akhir, tapi awal untuk melayani dengan lebih baik,” katanya.
Rima menjadi satu dari 124 perawat SMC RS Telogorejo yang mengikuti wisuda dan angkat sumpah profesi Ners alih jenjang. Seluruh peserta dinyatakan lulus 100 persen, hasil dari program kolaborasi antara rumah sakit dan Universitas Telogorejo Semarang (UNTS).
Rektor UNTS, dr. Swanny Trikajanti Widyaatmadja, M.Kes., Ph.D, menjelaskan bahwa wisuda ini menjadi momen bersejarah karena merupakan lulusan perdana setelah transformasi dari STIKES Telogorejo menjadi Universitas Telogorejo Semarang.
“Harapan kami, lulusan ini mampu mengimplementasikan ilmunya secara lebih nyata di dunia keperawatan, khususnya di SMC RS Telogorejo,” ujarnya.
Menurutnya, program profesi ini dirancang fleksibel karena para peserta adalah perawat aktif. Masa kerja mereka dikonversi sebagai bagian dari proses pembelajaran, sehingga pendidikan dapat ditempuh dalam satu hingga dua tahun.
Selain itu, UNTS juga memiliki Career Center yang menjembatani lulusan dengan dunia kerja. Bahkan, sebagian besar lulusan telah bekerja sebelum diwisuda karena memang berasal dari tenaga kesehatan aktif.
Transformasi UNTS juga membuka cakupan pendidikan yang lebih luas, tak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga sosial humaniora seperti S1 Kewirausahaan dan S1 Bisnis Digital, tanpa meninggalkan akar keilmuan kesehatan.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
