Ia memastikan, tidak akan ada kembang api yang diselenggarakan oleh pemerintah kota. Namun demikian, unsur hiburan tetap disiapkan untuk menarik partisipasi masyarakat.
“Hiburan tetap ada, tetapi konsepnya mengajak masyarakat datang, berdoa bersama, dan berdonasi. Berapa pun nilainya tidak kami lihat, yang terpenting adalah partisipasi dan kepedulian,” terangnya.
Disbudpar juga mengimbau para penyelenggara acara yang mengajukan izin keramaian agar menyertakan sesi doa bersama dan membuka donasi kemanusiaan dalam rangkaian kegiatan mereka. Hingga saat ini, Pemkot Semarang belum mengeluarkan kebijakan khusus terhadap kegiatan perayaan tahun baru yang diselenggarakan pihak swasta.
Di sisi lain, Iin menyampaikan bahwa sektor pariwisata Kota Semarang sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren positif. Hingga November 2025, jumlah kunjungan wisatawan tercatat mencapai sekitar 7,9 juta orang, melampaui target yang telah ditetapkan.
“Harapannya tentu bisa lebih besar dari capaian tahun 2019. Saat libur Natal dan Tahun Baru ini, okupansi hotel dan aktivitas pusat perbelanjaan cukup tinggi. Kota Semarang masih menjadi tujuan wisata yang diminati,” pungkasnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
