Mahfud menjelaskan, tahun 2024 harus dipilih pemimpin baru karena sudah dipastikan Pemilu tidak ditunda, Presiden Joko Widodo habis masa jabatannya, dan tidak ada perpanjangan masa jabatan.
"Kita harus mencari pemimpin yang kuat, bukan karena pemerintahan Presiden Jokowi lemah atau gagal, tetapi karena memang ada agenda konstitusional yakni Pemilu untuk memilih Presiden, dan Pak Jokowi tidak ikut kontes lagi," ujar Mahfud.
BACA JUGA:
Teknik Tempur Mematikan! Pasukan Elite Kostrad Mahir Gunakan Sumpit Dayak
Menurut Mahfud, dua masalah yang dihadapi ke depan adalah polarisasi (sub)ideologi dan merajalelanya korupsi atau lemahnya penegakan hukum. Dia mengingatkan dua masalah tersebut sudah terwariskan dari Presiden ke Presiden sehingga tak bisa dikatakan hanya terjadi sekarang.
"Untuk kemudian menuding bahwa pemerintah sekarang gagal. Itu ngaco. Kalau itu dalilnya, logikanya maka semua Presiden gagal karena tak pernah ada yang bisa mengatasi dua hal itu. Mari dirunut," kata Mahfud.
BACA JUGA:
Ngeri! Penghuni Kos Tidur Lelap, Dibacok Celurit Orang Misterius
Mahfud menjelaskan, banyak survei mengungkapkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi justru tinggi. Mahfud mengatakan, para pembuat hoaks pun meminjam namanya untuk menghantam Jokowi. Dia mengutip, ada pembuat hoaks yang menulis: Mahfud bilang Presiden lemah dan gagal, TNI akan kudeta.
"Di bagian mana saya bilang begitu? Di Indonesia itu takkan pernah terjadi. Pemerintah sekarang ini justru kuat dan tidak gagal," kata Mahfud.
BACA JUGA:
AM Hendropriyono Ditangani Dokter Terawan di RSPAD Gatot Soebroto
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait