Pengejaran memakan waktu 6 hari itu secara bersama-sama di Samarinda dengan opsnal Polres Kukar dan Polresta Samarinda, dengan pencarian di daerah-daerah yang menurut informasi ada yang pernah melihat pelaku.
Dia menjelaskan, tersangka itu lari dari Tenggarong sempat numpang orang diantar ke Lokulu kemudian ke Lojanan, baru dia berangkat ke Bontang. Setelah sampai Bontang karena dia tidak punya biaya, minta diantar pun katanya mau dibayar ternyata tidak dibayar. Akhirnya kembali ke Samarinda lagi.
“Pada hari ke 7. Jadi ada informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang sesuai dengan tersangka itu, menyampaikan bahwa tinggal dekat pondok rumahnya di Jalur Poros Samarinda Tenggarong, tepatnya di Kelurahan Pinang RT, di situ lah pelaku ditangkap, saat penangkapan tidak ada perlawanan, karena kakinya sakit kena beling saat dikejar,” bebernya.
Awal mula pelaku kabur saat anggota sedang beristirahat, kuncinya itu dilepas sama pelaku, dan telah dipraktikkan. Kunci itu kata dia, kalau tidak dimasukkan full bisa terbuka lagi, karena tergesa-gesa menguncinya belum masuk semua lalu kunci dicabut.
“Alasan Wahyudi kabur dari tahanan Polsek Tenggarong, karena kangen dengan buah hatinya yang tinggal di Bontang bersama istrinya,” tandasnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto