get app
inews
Aa Text
Read Next : Teknisi Siaga dan Fasilitas Andalan Dukung Kelancaran Operasional Nataru

Soal ‘Amplop Kiai’, Santri Nusantara Laporkan Ketum PPP ke Polda Jateng

Kamis, 25 Agustus 2022 | 17:57 WIB
header img
Soal ‘Amplop Kiai’, Santri Nusantara Laporkan Ketum PPP ke Polda Jateng (Ist)

SEMARANG – Soal ‘amplop kiai’, sekelompok orang yang mengatasnamakan “Santri Nusantara” melaporkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa ke Polda Jawa Tengah. Laporan itu terkait dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Suharso Monoarfa dalam pidatonya yang viral ‘amplop kiai’.

Perwakilan pelapor, Hidayat, mengatakan bahwa laporan atas dugaan ujaran kebencian itu diterima oleh Polda Jawa Tengah dengan Nomor: STPA / 930 / VIlI / 2022 / Ditreskrimsus.

“Laporan kami terkait ujaran kebencian,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (24/8/2022).

Selain itu, Hidayat mengungkap alasan Suharso Monoarfa dilaporkan ke Polda Jawa Tengah karena dinilai tidak memiliki tata krama dalam pidatonya. Menurutnya, laporan tersebut juga sebagai tanggung jawab moral dari kalangan santri kepada para kiai.

“Kami sebagai kaum santri beban moral ketika ada tokoh asal bunyi (amplop kiai), kami dari kaum santri punya hak untuk meluruskan,” katanya.

Lebih lanjut, Hidayat menyayangkan sikap Suharso Monoarfa yang terkesan tidak memiliki tata krama ke kiai.

“Beliau (Suharso Monoarfa) perlu baca kitab taklimul muta’allim. Di sana dijelaskan tata cara berbicara ke kiai,” ucapnya.

Dalam laporan itu, Hidayat mengatakan pihaknya juga menyertakan bukti berupa potongan video saat Suharso Monoarfa menyinggung amplop kiai.

“Bukti yang saya serahkan tadi hanya bentuk laopran dan foto KTP, tadi ada bentuk video, cuma karena saya belum membawa flashdisk atau VCD sehingga bukti-bukti akan disusulkan ke sana,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Suharso menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke pesantren tertentu yang saat itu ia mengaku masih menjabat sebagai Plt Ketua Umum PPP. Seusai melakukan kunjungan dan bertemu kiai pesantren, ia mengaku ditanya apakah meninggalkan sesuatu.

Ia kemudian mendapat penjelasan bahwa jika melakukan kunjungan mesti membawa tanda mata.

“Bahkan sampai hari ini, kalau kami ketemu di sana itu salamannya itu enggak ada amplopnya, itu pulangnya di sesuatu yang hambar. This is the real problem that we are facing today,” ujar Suharso.

Suharso Monoarfa sendiri juga sudah meminta maaf telah membuat kegaduhan atas pernyataannya tersebut. Permintaan maaf itu disampaikan Suharso saat memberikan sambutan di acara Sekolah Politik PPP di Bogor, Jumat (19/8/2022).

“Saya mengaku itu sebuah kesalahan, saya memohon maaf dan meminta untuk dibukakan pintu maaf seluas-luasnya,” kata Suharso.

Suharso mengaku khilaf telah membuat perumpamaan atau ilustrasi mengenai 'amplop kiai’ tersebut saat menyampaikan pidato dalam kegiatan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) di Gedung ACLC KPK, Senin (15/8/2022).

Ia mengaku semestinya tidak menyampaikan ilustrasi tersebut di depan publik dan menimbulkan penafsiran yang keliru.

“Saya akui ilustrasi dalam sambutan itu sebuah kekhilafan dan tidak pantas saya ungkapkan,” kata Suharso.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut