get app
inews
Aa Read Next : Dinas Perdagangan Kota Semarang: Sidak Pangkalan LPG Minimal Sebulan Sekali

Cegah Emosi Meledak Anak Autis di Pesawat, Begini Pentingnya Ruang Multisensori

Minggu, 09 Oktober 2022 | 09:32 WIB
header img
Cegah Emosi Meledak Anak Autis di Pesawat, Begini Pentingnya Ruang Multisensori (Foto: Infokoms)

SEMARANG – Ruang multisensori di Bandara Ahmad Yani Semarang memiliki fungsi penting bagi anak autis. Ruangan tersebut bakal meredam emosi dan tantrum anak-anak autis untuk mencegah mereka mengamuk di pesawat terbang.

Sensori room (ruang multisensori) dirasakan betul manfaatnya oleh teman-teman Airline Garuda yang menyampaikan ke kami,” kata perwakilan dari PT. Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani semarang, I Wayan, ketika FGD “Advokasi Pelaksanaan CRPD: Penerimaan dan Penyediaan Lingkungan Akomodatif bagi Individu Autistik” yang digelar Yayasan Yogasmara, belum lama ini.

“Jadi dulu ketika dia (anak autis) keluar dari sensori room sudah rileks. Biasanya anak autis ini diperiksa (saat boarding) enggak nyaman. Kalau dia tidak ditenangkan maka meledaknya di pesawat, nangis, teriak, histeris,” lanjut dia.

Ruang multisensori memiliki dua tipe kegunaan dengan mengubahnya menjadi ruangan putih (white room) dan ruangan gelap (black room). White room berguna untuk menciptakan rasa aman, santai, dan memberikan sensasi nyaman kepada anak dengan autisme.

Sementara black room berguna untuk memfasilitasi pemahaman anak dengan autisme terhadap lingkungan sekitar dan pemahaman mengenai hubungan sebab-akibat. Memiliki luas 3,6 x 10 meter persegi, ruang multisensori terletak di area ruang tunggu keberangkatan domestik Bandara Jenderal Ahmad Yani.

Berbagai fasilitas seperti matras pada lantai dan dinding ruangan, bola gym, bean bag, aqua tube (tabung gelembung akuatik), lampu LED yang bisa berubah warna, laser finger, papan vestibular, dan lain-lain tersedia di dalamnya.

“Temen Garuda pernah bilang ke kami, sensori room ini sangat membantu tugas kami di pesawat karena anak ini sudah dapat treatment untuk ditenangkan dulu sebelum naik pesawat. Biasanya di pesawat tugasnya lebih mudah karena kalau enggak direduce (dikurangi) tingkat stresnya meledak di pesawat,” tandasnya.

Ketua Yayasan Yogasmara, Lani Setyadi, dalam kesempatan yang sama menyampaikan ruang multisensori sangat penting bagi anak autis. Apalagi, ketika mereka mesti menunggu lama di bandara sehingga rawan terjadi kebosanan dan emosi tak stabil.

“Anak-anak autis terutama yang gangguan-gangguan sensorik mereka bila menunggu lama akan berusaha menahan diri. Tapi kalau menahan dirinya kelamaan, meledaknya nanti sampai di pesawat. Sehingga kalau ada sensori room mereka mempunyai waktu untuk me-reduce sehingga ketika masuk pesawat sudah mengurangi (emosi),” beber dia.

Meski demikian, keberadaan ruang multisensori tersebut masih belum banyak diketahui masyarakat. Apalagi, sejak diluncurkan pada Senin 21 Oktober 2019, ruangan tersebut jarang digunakan ketika memasuki masa pandemi Covid-19.

“Yang kami amati memang setelah pandemi masyarakat kehilangan informasi adanya sensori room. Lalu bila tahu ada sensori room ketika di bandara, mereka tidak tahu bagaimana mengaksesnya. Jadi mereka harus tanya ke siapa untuk mengaksesnya,” ungkapnya.

“Makanya kalau ada klien dari Yogasmara keluar kota, ketika saya tanya naik pesawat saya teleponkan (bandara), karena anak-anaknya banyak tantrum. Jadi lebih baik untuk di sensor room terlebih dahulu,” pungkasnya.

Selain dari Bandara Ahmad Yani Semarang, FGD itu juga melibatkan sejumlah institusi dan pegiat autisma. Di antaranya Dinas Koperasi UMKM Jawa Tengah, Dinas Sosial Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Staf Ahli Bupati Semarang, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), MI Ma’arif Keji Kabupaten Semarang, SD Bukit Aksara, Mentor Rumah Belajar ABK Anak Pintar, penggerak UMKM Autisma beserta Pendamping, Mahasiswa Autisma beserta Pendamping, dan Ketua RT Pondok Majapahit 1 RT 4/ RW 4, Mranggen, Demak.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut