SEMARANG - Sampah masih menjadi salah satu penyumbang kerusakan lingkungan terbesar. Hal tersebut dikarenakan kurangnya edukasi terhadap masyarakat, terlebih ditingkat Desa. Padahal persoalan tersebut dapat diatasi jika pemerintah tingkat Desa atau Kelurahan dapat mengajak masyarakatnya untuk memilah dan mendistribusikan sampah ke bank sampah atau TPS 3R.
Ketua bank sampah ‘Polaman Resik Sejahtera’, Haryono menyampaikan jika dirinya menginisiasi bank sampah di Kelurahan Polaman karena keresahanya terkait pengelolaan sampah di Desanya yang belum mendapatkan wadah.
“Saya mendirikan bank sampah ini tahun 2019 lalu. Awalnya juga dikira ‘orang gila’,” katanya.
Masyarakat sekitar pesimis dengan apa yang dilakukannya. Namun saat masyarakat mengetahui dan memahami, kini dukungan itu ia dapatkan.
“Pemerintah Kelurahan sini sangat mendukung dengan adanya bank sampah ini,” ujarnya.
Dari 723 KK warga Polaman, 140 KK sudah menjadi anggotanya. Haryono dalam melakukan aktivitas di bank sampah tersebut dibantu warga sekitar. Mulai dari pemilahan hingga penjualan.
“Hasil dari penjualan juga dibagi. Tetapi biasanya tukang pilahnya yang mendapat bagian paling besar. Karena kan tidak mudah memilah sampah itu,” katanya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto