SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Polisi Wonosobo membawakan pertunjukan tari perang Bharatayudha, yang merupakan pertikaian saudara antara Pandawa dan Kurawa. Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pesan menjaga damai menjelang Pemilu 2024.
Tarian perang Bharatayudha itu dibawakan Korp Sarasvati, sebuah grup tari yang terdiri anggota Polres Wonosobo dengan sejumlah warga. Perang Bharatayudha adalah kisah epik dalam Mahabharata yang menggambarkan konflik antara dua kelompok saudara yang berjuang untuk kekuasaan.
Tarian berjudul Tahta Pandawa ini sengaja dipilih Korp Sarasvati untuk menyampaikan pesan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari polarisasi politik yang berpotensi merusak kesatuan bangsa. Lima penari tampil apik dengan keahlian koreografi dan kemampuan berkolaborasi.
Mengenakan pakaian seragam polisi, mereka bergerak lincah diiringi musik Hitayoda Nasa Dance. Adegan perang ditampilka dengan kelima penari membawa senjata busur panah. Sesekali mereka membentuk formasi bertarun hingga naik bertingkat antarpenari.
Pertunjukan tari ini menjadi salah satu sorotan utama saat Deklarasi Pemilu Damai oleh Wartawan di Jawa Tengah. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, hadir dalam deklarasi sekaligus menyaksikan pertunjukan tari yang dibawakan Korp Sarasvati.
“Tahta Pandawa adalah dilemanya para ksatria Pandawa dalam menghadapi saudaranya sendiri Kurawa di medan perang Bharatayudha,” kata Bripda Ari Kori Kurniawan, anggota Polres Wonosobo, yang juga inisiator Korp Sarasvati, Rabu (25/10/2023).
Pesan yang ingin disampaikan melalui tarian ini adalah bahwa bangsa Indonesia harus tetap bersatu, terlepas dari perbedaan politik. Pemilu merupakan ajang demokrasi yang harus dijalani dengan damai, dan perbedaan pendapat tidak boleh memecah-belah persatuan.
“Korp Sarasvati hadir menyajikan karya seni milenial yang mampu dinikmati generasi masa kini,” lanjut polisi dari unit K-9 Satuan Sabhara tersebut.
Kapolda Jateng selaku Kaopsda Ops Mantap Brata 2023 mengajak insan pers Jawa Tengah ikut menjaga kondusivitas selama Pemilu 2024. Dia menyatakan dengan kolaborasi ini akan menciptakan aura positif bagi Polri dalam memberikan kontribusi terhadap pemberitaan di Jawa Tengah.
“Dengan tahapan pemilu yang sudah berjalan tentu akan menciptakan polarisasi di dalam masyarakat sehingga kegiatan ini sangat tepat di laksanakan, dan tentunya akan mengikat secara moril terhadap rekan rekan media untuk kita bersama sama menciptakan suasana yang damai,” ujar Kapolda.
Menurutnya, cooling system memainkan peran vital dalam menjaga stabilitas dan keamanan selama proses pemilu. Dengan cooling system akan mencegah upaya-upaya penyebaran hoaks, ujaran kebencian serta semua hal yang berpotensi memecah belah dan mengganggu harkamtibmas.
Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, Zaenal Abidin Petir, mengungkapkan tahapan Ppemilu 2024 telah berjalan sebagai sarana dalam sistem demokrasi. Deklarasi itu sebagai komitmen untuk mengawal seluruh tahapan pemilu agar berjalan aman dan damai.
“Penyelenggaraan pemilu bukan hal yang mudah, harus ada kolaborasi antara stakeholder dalam mendukung suksesnya pelaksanaan pemilu,” ujar Zaenal Abidin.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto