Pesanan Melonjak
Meskipun telah memiliki 24 outlet tetap, Sudarmi tetap aktif dalam proses produksi. Setiap hari, dia mampu memproduksi satu kilogram cakar ayam, yang dikemas menjadi 18 pouch. Bahkan menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan meningkat drastis hingga 25 pouch sehari.
"Saya sangat bersyukur melihat peningkatan pesanan, terutama menjelang Hari Raya. Sejak kemarin, kami berhasil meningkatkan produksi hingga dua kilogram per hari," kata Sudarmi.
Proses pembuatan cakar ayam ini tak luput dari bantuan anak-anaknya meskipun mereka telah menikah. Namun, Sudarmi tetap konsisten dalam menjalankan bisnisnya yang telah memberikan banyak manfaat bagi keluarganya.
"Dulu saya bekerja di riset wawancara perusahaan rokok, namun sejak 2011 hingga sekarang, saya fokus pada bisnis ini," tutur Sudarmi dengan senyum.
Dia juga bersyukur bisa bergabung di Rumah UMKM Semarang. Banyak manfaat yang telah diperoleh mulai pelatihan packaging, pemasaran, hingga food fotografi. Beberapa produknya juga terpampang di showcase Rumah BUMN Semarang.
“Kita juga ada cooking class. Bisa dilakukan di sini (Rumah BUMN) atau bisa juga di Baking Center. Misal peserta banyak, juga bisa di hotel atau mal,” terang Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati.
“Lokasi pelatihan ini sifatnya kondisional, kita kerja sama dengan Baking Center karena kita tidak punya dapur produksi. Peralatan kita ada, tapi tidak selengkap di Baking Center. Pelatihan bisa juga di kelurahan atau kecamatan sesuai permintaan dari UMKM,” lanjut dia.
Editor : Enih Nurhaeni