MAGELANG, iNewsJoglosemar.id – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada periode pengamatan Minggu (28/7/2024) antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, teramati 8 kali guguran lava mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum mencapai 1600 meter.
Gunung yang terletak di Kabupaten/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah ini terus dipantau ketat karena statusnya yang berada pada Level III (Siaga). Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia dan terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang dinamis.
Teramati guguran lava yang cukup signifikan ini menambah kewaspadaan bagi masyarakat sekitar. Setiap guguran lava memiliki potensi bahaya yang harus diantisipasi, terutama bagi mereka yang tinggal di dekat aliran lava.
Cuaca di sekitar Merapi pada saat pengamatan menunjukkan kondisi berawan hingga mendung, dengan suhu udara berkisar antara 15.6 hingga 17.6°C. Kelembaban relatif mencapai 72-94.8%, dan tekanan udara berada di kisaran 874.4-918.6 mmHg. Kondisi cuaca yang mendung ini dapat mempengaruhi visibility dan mempersulit pemantauan aktivitas vulkanik secara visual.
Angin yang tenang dan mengarah ke timur juga berperan dalam menyebarkan abu vulkanik ke daerah sekitarnya. Abu ini bisa menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap dampak abu vulkanik perlu ditingkatkan, dan penggunaan masker sangat dianjurkan.
Status Level III (Siaga) menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik masih cukup tinggi dan berpotensi untuk meningkat. Pihak berwenang terus melakukan pemantauan secara intensif untuk memastikan bahwa setiap perubahan dalam aktivitas gunung dapat segera diketahui dan ditindaklanjuti. Masyarakat di sekitar gunung juga diminta untuk tetap tenang namun waspada terhadap informasi terbaru yang disampaikan oleh otoritas setempat.
Rekomendasi dari pihak berwenang jelas, masyarakat harus menjauhi daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak langsung dari aktivitas vulkanik, seperti aliran lava dan awan panas. Selain itu, mereka juga harus siap untuk evakuasi jika situasi memburuk. Penyuluhan mengenai langkah-langkah evakuasi dan titik-titik aman juga telah disebarluaskan untuk memastikan keselamatan warga.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang teramati hari ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang selalu mengintai dari gunung api ini. Dengan pemantauan yang terus-menerus dan kesiapsiagaan masyarakat, diharapkan dampak buruk dari aktivitas vulkanik ini dapat diminimalisir. Tetap waspada dan ikuti arahan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Editor : Enih Nurhaeni